Santa Claus Kurumi

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode

Santa Claus Kurumi

"Sebuah hadiah ... untuk siapa?" 

Kata Kurumi, yang saling tukar-menukar perspektif dengan klonnya.

"Mengapa kita tidak menyiapkan hadiah untuk Shidou-san, Bagaimanapun juga, natal adalah kesempatan yang langka."

"Tapi kita tidak bisa langsung menyerahkannya ke rumahnya. Hubungan kita dengan Shidou-san sangat sulit. "

"Kalau begitu, ayo kita menyelinap saat tengah malam dan menempatkannya di samping bantal Shidou-san."

"....." 

Keringat membasahi dahi Kurumi. Yang lebih penting, dia berencana untuk menyamar sebagai Santa Claus. Itu bukan lelucon kalau Kurumi yang asli menggelengkan kepalanya.

"Apa kamu bercanda? memberi Shidou-san sebuah hadiah dengan cara sesukamu. "

Itu tidak berbeda dari membiarkan klon barunya menyerahkan hadiahnya pada Shidou.

Meskipun itu akan menyelesaikannya, klon barunya tidak stabil dibandingkan dengan dirinya, dan akan mendapati diri mereka terjerat dalam emosi mereka. Dia takut kalau mereka akan mengembangkan kasih sayang yang luar biasa pada Shidou karena kontak yang terlalu lama dengannya. Tidak akan ada alternatif lain selain membunuh mereka. Selama dia masih punya waktu, mengisi kembali klonnya yang telah tumbang adalah
pekerjaan mudah. Namun, itu memang agak tidak menyenangkan untuk membunuh dirinya sendiri. Di sisi lain, membatasi kehendak bebas mereka juga akan mempengaruhi ketaatan mereka kepadanya.

"Tidak ada cara lain. Aku akan melakukannya nanti. "

Kurumi mendesah dengan pasrah. Keputusannya menyebabkan para klonnya berseri-seri dalam sukacita.

"Akhirnya keputusan telah dibuat."

"Hihihi, apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkannya?"

"Kita, siapa saja ada saran?"

"Tapi kita harus bertindak malam ini? Jika kita menyiapkannya sekarang-- "

Ketika mereka dengan sungguh-sungguh mendiskusikannya, Seorang klon versi tertentu dengan anggun mengangkat tangannya.

"Jika itu masalahnya, maka serahkan padaku."

"K-kamu !?"

"Aku dari lima tahun yang lalu!" 

Yang lain segera memberikan jalan bagi Kurumi yang asli untuk melihat nya
mengangkat tangan, seolah-olah itu adalah tahap drama.

".... Ara," 

Sela Kurumi, untuk sesaat pipinya berkedut. reaksinya tak terelakkan, meskipun Kurumi yang berdiri di sana memang dirinya sendiri, dia sedikit berbeda dari Kurumi yang lain dari caranya berpakaian.

Bukannya mengikat rambutnya, Kurumi yang itu menghiasi rambutnya dengan aksesoris berbentuk bunga mawar dan mengenakan gaun formal hitam dan putih dengan hiasan tambahan. Selain itu, dia juga mengenakan eyepatch medis untuk menyembunyikan pola jam di mata kirinya.

klonnya terlihat begitu memikat dengan eyepatchnya dalam upaya menyembunyikan heterochromianya, iridium lima tahun lalu telah muncul kembali. Kurumi tidak bisa berbuat apa apa selain merasakan rasa malu sembari melihat dirinya di masa lalu, sebelumnya dia berpikir hal itu cukup keren pada waktu itu. Jujur, dia bahkan tidak ingin bertemu dengannya.

"Menyerahkannya padamu? Maksudnya apa?"

"Hehehe, maksudnya adalah apa yang aku katakan," 

Ejek eyepatch Kurumi sambil mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dadanya.

"Aku tahu hari ini akan datang, jadi aku telah menyiapkan sesuatu yang kecil," 

Terang dia dengan hawa kepuasan, yang mana klon lain yang berada di sekeliling eyepatch Kurumi mengucapkan berbagai kata-kata pujian untuknya.

"Sungguh bijaksana, aku."

"Seperti yang diharapkan dariku."

Hembusan angin meniupkan rasa ingin tahu, akan tetapi Kurumi masih cemas bermandi keringat. Alasannya sederhana. Dia memiliki kesan tidak enak dengan hadiah yang dipilih sesuai dengan selera eyepatch Kurumi. Apakah ia merasakannya atau tidak, Kurumi dari lima tahun lalu melangkah dengan elegan menuju Kurumi dan menyerahkan peti mati ke tangannya. Meskipun ukurannya terlihat begitu mungil di telapak tangannya, benda ini terasa agak berat, seolah-olah benda itu dilapisi material logam atau bahan dengan kepadatan serupa.

"... Hmm, apa yang ada di dalamnya, aku?"

"Hehe, dia akan mengharapkan apa yang di dalamnya saat Shidou-san membuka tutupnya," 

Jawaban dalam batasan kemungkinan terburuk.

"....."

Kurumi terhuyung-huyung karena pusing. 

'Apa yang ada didalamnya,' Pikir Kurumi saat ia mencoba merenungkannya dari sudut pandang nya di masa lalu.

"Apakah itu sebuah salib terbalik bermotif cincin dengan namaku yang terukir di atasnya untuk membuatnya menjadi milikku, aku?"

"Benar."

"Benar!? Apa kamu baru saja mengatakan 'benar' ?! "

Seru Kurumi tak tertahankan.

"Hanya bercanda. Ini sesuatu yang lain hihi,"

kata eyepatch Kurumi, mendapati dirinya sendiri dalam tatapan keragu-raguan dari dirinya yang asli.

"....." 

Meskipun dia bisa memanfaatkan peluru kesepuluh Zafkiel, <Yud>, untuk segera mengetahui isi peti mati, Kurumi tidak bisa menyia-nyiakan waktu yang berharga.

Yah, Apapun itu, itu tidak akan menjadi sebuah petunjuk karena hadiah itu berasal dari Kurumi. Dia menghela napas seakan menyerah.

"Baik. Aku hanya perlu untuk menyerahkannya ke Shidou-san saat dia tidur, kan? "

"Yup, itu benar."

"Aku mengerti.."

"Shidou-san tidak diragukan lagi pasti akan senang!"

Akan tetapi.

"--Jadi masalah ini pasti mengarah ke ini, ya ..." Pada saat itu, klon yang lain telah memperlihatkan diri.

"K-kamu !?"

"Aku dibalut perban dari enam tahun yang lalu." 

Seolah-olah mereka semua diiris oleh suara itu, Para klon membukakan jalan seperti sebelumnya dan menujukan rasa keingintahuan ke arahnya. Itu mirip saat dimana Musa membelah Laut Merah. Siapa yang memperlihatkan diri adalah Kurumi yang dibalut perban di sekujur tubuhnya. tangan kanannya, kaki kiri, dan perlukah untuk mengatakan mata kirinya.

Meskipun dilihat dari luarnya tampak begitu sangat kesakitan, Kurumi yang tampak rapuh ini tidak benar-benar mengalami cedera parah yang berkelanjutan. Yang menderita luka gores hanya tangan kanannya dan tidak mengharuskan untuk menggunakan peluru keempat, <Dalet>, Jadi ia membalut lukanya dengan perban. Namun, karena dia terus membalutkan perban ditangannya, Kurumi secara bertahap menjadi lebih dan lebih terdorong oleh gairah, sampai-sampai bahkan ia membalut bagian yang tidak terluka di tubuhnya.

... Itu terlihat begitu masokis dan eyepatch Kurumi juga sama; Kurumi tidak bisa melihat mata mereka.

"Apa maksudmu, aku?" 

Tanya eyepatch Kurumi sementara Kurumi yang penuh perban tersenyum pada Kurumi.

"Itu mudah. pakaianku. Atau kau lebih suka mendekati Shidou-san dengan seperti itu? "

"... Apa aku harus membalut diriku?" 

Kata Kurumi, sebagai respon Kurumi yang dipenuhi perban mengejangkan bahunya.

"Bukan itu yang aku maksudkan. hadiah tidak bisa dinilai dengan pakaianku. Bukankah akan sia-sia jika aku menodainya selama misi? "

Kurumi tiba-tiba menyadari apa yang dimaksudkannya dan mengangguk setuju. Benar, Kurumi perlu berhati-hati dalam mempersiapkan diri untuk setiap kemungkinan. 

Karakteristik astral dressnya sebenarnya mudah dikenali.

"Itu tidak salah ... Kurasa aku akan berganti baju."

"Tidak perlu, aku sudah menyiapkan kostum yang cocok"

"Eh?"

Sebagai respon, Kurumi mengangkat sudut mulutnya dan memasukkan tangannya ke dalam bayangan, mengeluarkan sepotong pakaian meriah. Sebuah kostum dengan warna dasar merah dan putih.

"I-Itu ..."

"Santa Claus?" 

Para Klon melebarkan mata mereka. Kurumi yang penuh perban telah mengeluarkan jaket tebal,sepasang celana modern, topi dengan warna merah strawberry dan karung besar; Santa Claus mode.

"Ehe, dengan ini kamu akan dikenali sebagai Santa Claus apabila kamu tertangkap."
"Jangan bercanda!" 

Teriak Kurumi malu. Dia gugup mengenakan sesuatu seperti mengenakan pakaian yang sembrono. Mengabaikan protes Kurumi, Para klon sekali lagi bergolak dengan semangat yg meluap-luap.

"Ahh, bagus sekali, bagus sekali!"

"Un, sangat cocok denganku."

"Hehe, setiap pakaian akan cocok denganku."

"H-hey ...dengarkan aku-"

Pada saat itu ...

"Itu tidak akan dilakukan." 

Satu lagi memperlihatkan diri.

"K-kamu !?"

"Aku yang terobsesi dengan gaya lolita lucu dari tujuh tahun yang lalu!"



Untuk ketiga kalinya, Para klon lainnya terbelah menjadi dua baris. Kurumi yang berdiri di sana benar benar memperlihatkan kontras yang sebaliknya dari Kurumi yang asli, Ia mengenakan gaun bertatahkan warna putih murni dengan tali dekoratif disertai lipatan.
Dia adalah perwujudan sempurna dari manis, dolce Kurumi

(dolce adalah sebutan untuk sesuatu/seseorang yang terlihat begitu manis dan lembut, biasanya sering ditujukan pada seorang anak perempuan... untuk kenyamanan penyebutan dalam terjemahan jd ak ttep mkek kata 'dolce').

"Apa artinya ini, aku?"

"Desain pakaian yang jujur ​​juga tidak cocok."

"Ada keluhan?" 

Tanya klon lainnya tidak mengerti. Dolce Kurumi menggeleng.

"Ini memiliki fungsi yang lebih dari cukup, aku akan memberitahukannya, seorang wanita tidak harus mengabaikan keanggunannya."

"Lalu apa yang harus kita lakukan?"

"Hehehe ..." 

Dolce Kurumi maju ke arah Kurumi yang dipenuhi perban dan mengambil jaket dan
celana, meninggalkan topi dan karung di tangannya.

Tanpa diketahui kapan, pakaian yang digenggam dolce Kurumi telah berubah.

Meskipun warnanya tetap merah dan putih, model dan desainnya kini benar-benar berbeda.

Model pakaian yang sekarang lebih banyak mengekspos kulitnya yang halus dan secara khas menonjolkan lekuk tubuhnya yang ramping. Modifikasi terbesar, bagaimanapun, kenyataannya, celana modern yang sebelumnya telah diubah menjadi sebuah rok mini mungil.

Perasaan yang berani membuat para klon lain ribut memberikan dukungan.

"Jadi seperti itu! Kepala d'œuvre! "

"Pakaian yang tadinya cukup sederhana telah berubah menjadi Pakaian mini Santa yang manis!"

"Seperti yang diharapkan dari dolce Kurumi!" Seolah-olah itu adalah perbuatan sihir, semua klon bertepuk tangan.

Kurumi yang penuh perban hanya mengangkat bahu, 

"Yare yare ~, bisakah kalian tidak memperselisihkan itu." 

Sebenarnya itu cuma semacam trik sulap dengan menukar kostum dengan kostum yang lain dari bayangan, tapi Kurumi dari tujuh tahun yang lalu tampaknya telah membawakan pertunjukan tersebut dengan fantastis.

"Saa ~, aku, pakailah ini dan berangkatlah ke tempat Shidou-san."

"Berhenti bermain-main! Kenapa aku harus jadi orang yang melakukannya ?! "

"Ara, lalu aku akan menggantikannya," 

Kata dolce Kurumi acuh tak acuh.

"Guu ...." 

Kurumi mengerang dalam penyesalan. 

"Baik, ayo kita pergi," 

Katanya penuh tekad dalam bayangan.

"Ara ara, tidak banyak motivasi yang tersisa .."

"Kita akan memperhatikan dalam keadaan seperti itu."

"....." 

Mendengar klon dibelakangnya berbicara dengan penuh semangat, Kurumi tidak bisa berbuat banyak selain menggertakkan giginya seakan-akan untuk menjatuhkan pemikirannya selamanya, setelah itu, dia mengintip keluar dari bayangannya. Setelah mengkonfirmasi keadaan disekelilingnya, Kurumi dengan lancar keluar dari bayangannya.
Kostum Santa ini memperketat bagian di sekitar pinggangnya seperti korset yang ketat, serta dengan berani memamerkan bahunya. Rok mini lucu serta sepatu hias dengan pompon putih juga serasi dengan suasana. Kurumi tidak bisa menolak tuntutan klonnya dan mengenakan pakaian Natal.

Mengikuti hasil demokrasi bodoh karena keburukannya, kekurangan fatal Kurumi Telah terlihat.

Dia merasa sedikit kedinginan karena pakaiannya agak kurang sopan.

Mungkin, itu karena salju yang turun beberapa saat yang lalu. Seluruh jalan tertutup lapisan
putih bersih.

Meski begitu, Kurumi tidak bisa terus-terusan bermalas-malasan dan dengan cepat ia memutuskan untuk menyelesaikan tugas ditangannya sebaik mungkin.

Kurumi muncul di luar pintu tempat kediaman Itsuka. Menurut laporan klonnya, Shidou saat ini berada di mansion sebelah, mendistribusikan hadiah.

Awalnya ia ingin memberikan hadiah saat Shidou tidur, tapi ada kemungkinan kalau ia mungkin masih belum tidur. Oleh karena itu, Kurumi mengeksploitasi fakta bahwa Shidou sekarang tidak berada di rumah. Ini juga kondisi dimana dia bisa bernegosiasi dengan klonnya untuk bertukar pakaian. Dia menjadi lebih dan lebih gelisah memikirkan apabila Shidou menangkapnya saat dalam pertengahan rencana. Sebagian dari klonnya tidak puas dengan hasil ini, tapi semuanya dibungkam oleh pandangan tanpa belas kasihan Kurumi.

"Saa ~, aku harus menyelesaikan ini dengan cepat," 

Kata Kurumi sembari mengulurkan tangannya untuk membuka gagang pintu.

Mendadak.

"--Tungguuuuuu!!! -"

"--Dimana--"

"Ara ...?" 

Suara yang tidak diketahui asalnya membuat Kurumi mengamati rumah-rumah di sekitarnya, bertanya-tanya siapa itu yang mengejar. Kemudian, suara yang terdengar seperti langkah kaki dan suara pintu otomatis yang terbuka terdengar dari mansion disebelah kirinya.

"Kuh ... kemana Santa Claus melarikan diri ?!"

"Pengamatan. Tidak terlalu jauh mungkin. "

Kembar identik keluar dari mansion dan menatap ke segala arah.

"Wah, ini salju, bukan!"

"Putih yang mengagumkan.Salju di mana-mana."

Kurumi mengenali wajah mereka, para Spirit yang menguasai angin, Yamai
bersaudari, Kaguya dan Yuzuru. Sepertinya mereka sedang mencari sesuatu.

"-! Aku menemukan seseorang, Yuzuru! "

"Konfirmasi.Sosok merah-putih.Tidak diragukan lagi."


"Eh?"

Mata Kaguya dan Yuzuru tiba-tiba melebar saat mereka berlari ke arah Kurumi. Dia juga
mendeteksi situasi yang tidak biasa dan mulai melacak jalan dengan kebingungan.

"Tunggu-ke arah sini!"

"Mengejar. Kau tak akan bisa lolos. "

"A-apa terjadi ...?"

Perkembangan yang tidak terduga mengacaukan pikiran Kurumi, ia tidak dapat memahami keadaannya. Akan tetapi, kalau sampai tertangkap, maka akan membuat semuanya menjadi sulit. Masih belum jelas alasan mengapa mereka mengejarnya, Kurumi mulai melarikan diri di bawah perlindungan kegelapan malam.

"Haa ... Haa ..."

Bahkan dia sendiri tidak tahu berapa lama ia telah berlari. Itu sama sekali tidak mudah bagi Kurumi untuk menyembunyikan dirinya didalam bayangan untuk melepaskan diri dari Yamai bersaudari.

Tak usah dikatakan bahwa Spirit dengan kekuatan tersegel itu bukanlah tandingan Kurumi. Tapi dia lebih suka tidak meninggalkan jejak apapun malam ini, jadi dia menolak untuk membuang setiap waktunya tidak peduli apapun yang terjadi.

Kurumi sekali lagi kembali ke rumah Shidou setelah mengatur napasnya.

"Serius ... apa yang terjadi di dunia ini ..?" 

Tanya Kurumi retoris sambil menyesuaikan pola pikirnya. Dia menarik kesimpulan kalau Yamai bersaudari seharusnya mencari Shidou yang berpakaian dalam kostum Santa Claus dan menangkap bayangan dirinya(Kurumi), sehingga mereka mengubah target mereka. Hal ini benar-benar menjengkelkan.

"Itulah sebabnya aku benci penyamaran ..." Gerutu Kurumi.

"Ara araara." 

Sebuah suara bergema dari dalam bayangan. "Tapi jika kamu tidak mengenakan itu,
Yamai bersaudari akan langsung mengenalimu. "

"Kuu ..." 

Kurumi merajutkan alisnya. Dia sudah berhadapan dengan kediaman Itsuka dan memasuki
halamannya.

"Kalau begitu, mulai dari sini aku akan pergi."

Membuka pintu depan adalah tindakan yang agak kasar dan terburu-buru, mengingat mungkin Shidou sudah pulang beberapa waktu yang lalu. Belum lagi adiknya, Itsuka
Kotori, Roh api <Ifreet>, juga bisa saja berada di dalam rumah.

Kurumi dengan enteng menginjakkan kaki ke teras yang menjorok di langit-langit lantai pertama kediaman Itsuka, dan mengintip ke kamar Shidou dari luar jendela, tapi kemudian dia melihat sesuatu yang tidak beres. Jendela itu sudah dibuka.

"Ara ...?"

Seluruh tubuhnya menjadi kaku saat melihat dari luar jendela. Alasannya sederhana.

Pengunjung lain sudah hadir di kamar Shidou sebagai pengganti dirinya.

"....."

Teman sekelas Shidou, Tobiichi Origami, sedang berada di tengah-tengah kamar Shidou, melucuti kain demi kain. Sweter, blus, rok, sepatu, bahkan bra dan celana dalam, dia melucuti setiap bagiannya sampai dia telanjang bulat.

Segera setelah itu, Origami mengambil gulungan perban dari tas yang dia bawa dan mengikat tubuhnya dengan itu, seolah-olah dia membungkus hadiah. Setelah mengemas tubuh telanjangnya, Origami menghela napas puas. Tapi itu belum semua. Dia kemudian mengambil kaus kaki yang sangat besar yang bahkan bisa muat untuk manusia dan menyelipkan dirinya didalamnya.

Pada saat itu…

"....."

Pintu berderit terbuka dan Shidou memasuki kamarnya, akhirnya dia selesai dengan pakaiam Santa Clausnya Keheningan untuk beberapa saat ... Apa yang terjadi selanjutnya semuanya sudah diantisipasi.

Origami telah menghadiahkan dirinya sendiri untuk Shidou di dalam kaus kaki besar. Bocah yang canggung mencoba untuk lari dari situasi itu dan menyadari dirinya dalam keadaan sulit. Siapa yang menawarkan dirinya sendiri sebagai hadiah ?! Kenapa bukan sesuatu seperti stempel? Untuk mencap sesuatu yang lain! Apa yang kamu pikirkan?! Shidou meratapinya.

Setelah satu jam, Kurumi benar-benar beku sampai hampir mencapai tulangnya. Shidou berjanji untuk memberikan kostumnya pada Origami sebagai hadiah apabila keduanya mencapai kesepakatan, di samping melakukan seratus push-ups, sit-ups, peregangan, squat dan berbagai latihan yang berbeda sembari masih memakai kostumnya. Meskipun ia tidak mengerti mengapa, Shidou tidak punya pilihan lain selain mematuhinya.

"Akhirnya selesai…"

Melihat Origami akhirnya pergi, Kurumi mengusap-usap bahunya yang terekspos dan menggemeretakkan giginya berulang kali, seluruh tubuhnya menggigil karena kedinginan. Akan tetapi, jalan masuknya masih terintangi karena Shidou belum jatuh tertidur. Benar-benar tidak habis pikir.

Shidou, mendapati kostumnya dirampok, menyiapkan segala sesuatunya untuk segera tidur. Setelah bersin, ia mengganti pakaiannya menjadi piama dan manyelimuti dirinya dibawah selimut, dan sambil menguap ia mulai mendengkur.

"....."

Sembari dia memastikan apakah Shidou sudah tertidur atau belum, Kurumi membuka paksa bingkai jendela dan menerobos ke dalam kamarnya. Meskipun interiornya relatif lebih baik daripada di luar, ia masih merasa kedinginan. Dia bermaksud untuk melaluinya secepat mungkin, Kurumi merogoh tasnya dan mencari-cari.

Tiba-tiba.

"Mmh ..." 

Senandung Shidou sambil memalingkan tubuhnya.

".....!" 

Kurumi terlihat panik.

Hal terbaik yang harus dilakukan adalah bergegas melakukan tindakan yang matang sebelum Shidou terbangun, meskipun ia menderita kedinginan sedingin es selama satu jam atau lebih karena Origami.

"... D-dingin. Tidak ada pilihan lain., "

Bisik Kurumi sambil menyibakkan selimut Shidou dan membuat jalan untuk masuk ke dalam.

"Aah ~ .." 

Erang Kurumi,  Suhu tubuh Shidou melalapnya, menghangatkan tubuhnya. 

"Ini terasa lebih baik .. "

Jari-jarinya yang sebelumnya kedinginan perlahan-lahan memperoleh kehangatan dan kesadarannya mulai redup karena rasa kantuk.

"Aahh ~ .."

Jika Kurumi menyerah pada iblis tidur, fajar di hari berikutnya benar-benar dalam keadaan yang memalukan. Tapi, selimut yang nyaman dan tubuh Shidou terus-menerus melarutkan setiap ons Kesadarannya yang perlahan meninggalkan.

"T-tidak ... aah ~ .. Aku tidak boleh ... ahh ~ ..tapi ..." 

Kelopak mata Kurumi secara bertahap terpejam.

"Mmhm ... Kuru ... mi ...?"

".....?!" 

Kurumi tersentak saat ia sadar kembali dalam hitungan detik setelah mendengar suara Shidou. Dalam benaknya ia berpikir kalau Shidou telah terbangun, tapi itu hanya mimpi.
"Sungguh ... jangan menakut-nakutiku seperti itu."

Apa Shidou merasakan kehadirannya atau itu cuma kebetulan? Entah kenapa, Kurumi telah muncul dalam mimpinya.

"Ara ara, apa yang kamu mimpikan hm?" Kurumi dengan lembut menyentuh ujung hidung Shidou.

Dia mengeluarkan engahannya.

"... Karena kamu ... membantu ... ku ... jadi ..." Beberapa kata-kata tidur telah bocor.

"....." 

Kurumi mengamati wajah tidur Shidou dalam keheningan dan mendesah.

"Ara ara."

Setelah ia merasa puas, Kurumi keluar dari selimut dan masuk kembali kedalamnya, menempatkan hadiahnya di samping bantal Shidou.

"Mengatakan hal-hal dalam mimpimu? Kamu benar-benar Santa Claus, Shidou-san,"

Kata Kurumi saat ia memanjat jendela.

"Tidur nyenyak..."  

Kata Kurumi lagi yang kali ini memutuskan menggunakan nada yang lebih sesuai untuk malam hari.

"Selamat Natal, Shidousan." 

Kurumi melompat keluar dari jendela.
Share Tweet Share

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded