Chapter 3 – Misi yang telah ditetapkan

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode

Seorang Ghoul yang tiba-tiba dikirim ke rumahku --- Zonmi R Mckenzie.

Seseorang yang tiba-tiba mengakui dirinya adalah Nephilim --- Kurose Kyouko.

Sekarang aku terjebak diantara mereka berdua, aku berada dalam posisi yang sangat berbahaya.

Ini bukan candaan, meskipun aku tidak bisa memberitahu seberapa seriuskah masalah ini. Jika aku menemukan jamur hijau yang ada ditanah, aku akan mengambilnya lalu memakannya.

(Note : jamur hijau itu kayak yang ada di game super mario)



Sejak aku tertidur dengan keras di kasur rumah sakit beberapa waktu yang lalu, isi dari pelajaran sejarah benar-benar tidak masuk ke otakku. Saat aku melirik ke sekelilingku, ada seorang murid perempuan yang memberiku pandangan sedingin es. Dia adalah Zonmi.

Rasanya seperti pelarian diriku sebelumnya membuatnya sakit hati.

Hmm, aku harus melakukan sesuatu soal ini. Meskipun, masalah ini bukanlah sesuatu yang bisa ku selesaikan seorang diri. Tentu saja, disamping fakta bahwa percakapan serius akan menjadi salah satu bagiannya, tapi informasi juga sangat sulit didapat sejak awal....

Aku menarik napas panjang.

Selain itu, aku ingat percakapan yang kami lalukan sebelum di rumah sakit.



International Monster Association.

Sungguh organisasi yang mencurigakan... tetapi itu menarik perhatianku. Jika dipikir dengan teliti, itu adalah sumber dari semua ini --- rasanya mereka telah menarik benang.

Mungkin aku bisa menemukan beberapa solusi....

Cahaya harapan dari surga. Aku langsung melihatnya, hpku, ketika ada masalah, tanya Mbah Google.

Hasilnya : 12.400 hasil --- ini lebih cepat dari dugaanku.

Rupanya International Monster Association.... disingkat IMA, tidak memiliki satu kantor pusat, malahan mereka punya banyak kantor cabang. Sejujur, aku heran bagaimana bisa semua informasi ini bisa sangat mudah diakses, aku sangat berterima kasih.



Setelah menemukan kantor cabang terdekat, aku menyimpan alamatnya di memori hpku. Kelihatannya tempat itu masih berada diwilayah ini.

“Bagus! Dengan begini semua Ok.”

“Apa yang ‘Ok-Ok’?”

Tentu saja, suara itu dari Zonmi. Payung yang dibawanya sangat berkilauan.

Dari ujungnya, menetes sesuatu yang berwarna merah, aku yakin itu adalah darah.



“Ku pikir ini tidak bagus, jadi aku mempertimbangkan suatu... rencana untuk menyelesaikan situasi ini.”

“Hoho, kau akhirnya memutuskan untuk membuat kontrak denganku, benarkan?”

“Bagaimana bisa kesimpulan itu datang! Tak ada yang bilang begitu!”

Tidak peduli seberapa banyak kau mengulangnya, aku tidak berencana untuk mendapat pekerjaan aneh seperti Monster Tamer. Daripada pekerjaan semacam itu, aku mungkin harus bekerja sampingan menbersihkan mayat.

“Atau, bagaimana aku bilangnya? Mengapa kau membawa payung meskipun ini tidak hujan?”



Aku mencoba bertanya sejak awal. Payung berwarna biru air ditangannya, tidak peduli bagaimana kau melihatnya, itu bukanlah barang yang bisa kau beli di toko serba ada seharga 500 yen. Kau bisa memanggilnya “pesanan”? tidak peduli darimana dia membawanya, ini benar-benar barang mahal.

“Pertanyaan bodoh macam apa itu. Kami para Ghoul lemah terhadap cahaya mat --- serangan tipe cahaya. Barang ini sangat diperlukan untuk melindungi diri kami.”

Mencoba untuk menghindari kata ‘cahaya matahari’, dia membela dirinya.

“Hmm, jadi, ketika kau bertemu salah satu dari... serangan tipe cahaya, apa yang akan terjadi?”

“Ketika tingkat kerusakannya terlalu tinggi, hidup kami dalam bahaya. Untuk alasan yang sama, panas juga berbahaya; musim yang dikenal manusia sebagai musim panas mengirim 100.000 Ghoul ke rumah sakit setiap tahun.”

“Ughh...”



Bagaimana aku mengatakannya, ada 100.000 Ghoul?

Aku tidak butuh gambar untuk adegan itu.

“Ah! Jadi itu alasan mengapa kau, sejak awal kedatanganmu ke rumahku hanya menggunakan pakaian dalam...?”

“A-a-a-a-a-a-a-a-a-apa yang kau katakan?”

“bukankah itu mengurangi panas tubuhmu?”

“...ya? bukankah itu wajar!?”

“Ahaha, begitu ya, seperti yang kupikirkan. Misteri lain terpecahkan...”



Rasanya semua keraguan dalam pikiranku telah dibersihkan.

Ghoul juga punya masalah mereka sendiri. Tentu saja, jika mereka dikurung di ruang kedap udara dalam waktu yang lama, mungkin suhu tubuh mereka tidak akan naik.

“...juga, aku akan bertanya padamu sebagai referensi; sampai sekarang, kau pikir apa alasan?”

“Hmm, kupikir itu hanya hobimu...”

BAM!!

“Guehh!”

Aku menerima serangan fatal di bagian tulang keringku dengan menggunakan payung itu.

Suara riang terdengar dari penjuru kelas.



“Ouch... kenapa, Chiharu goblok... aku ingin dipukul juga.”

Meskipun aku punya firasat aku pernah mendengar suara desahan temanku dari belakang, ku pikir itu hanya angin.



Itu, tidakkah itu terlalu menyakitkan untuk sekedar candaan?

Banyak hal terjadi dan sebentar lagi kelasnya akan berakhir.

Sangat menyakitkan. Aku tidak pernah tahu jika aku akan disiksa sebelum aku mencapainya.

Dan ada tambahan.

Sekarang, aku terjebak dalam label game yang sebenarnya bersama dua orang monster yang setiap kutemui selalu saja bilang ‘Ayo buat kontrak’.

Setelah pelajaran berakhir, aku langsung ke toilet meskipun aku tidak mendapatkan ijin.



Saat istirahat siang, makan siang yang kumakan ditoilet memiliki bau amonia yang sangat menyengat.

Ini semacam langkah usaha, jika aku tidak menghentikan masalah ini hari ini juga, akhirnya norma dipertaruhkan.

Itulah sebabnya.

Dengan tanda berakhirnya kelas, karena itu juga, aku kabur sekuat tenaga.



“Ah! Hei, Chiharu! Kenapa kau kabur, dasar goblok!”

“Woi, Chiharu! Bukankah Kau berjanji untuk menangkap monster bersamaku setelah pulang sekolah!”

Bagaimanapun, aku tidak boleh berbalik. Aku punya firasat aku tidak boleh berbalik.

Ayo ikuti nasehat ayahku. Ayo kerahkan segalanya untuk datang ke IMA. Meskipun lebih baik jika aku menemukan beberapa informasi yang bagus.... waktunya berakhir saat istirahat siang + kecepatan penuh untuk bisa sampai disini = tidak ada nyawa lagi.

Aku selalu berhati-hati terhadap Zonmi dan Kyouko agar mereka tidak mengejarku. Akhirnya aku berhasil meninggalkan sekolah.



Aku segera berganti menggunakan sepatu outdoorku untuk menginjak tanah.

Saat aku tiba di gerbang sekolah, aku diserang dengan rasa selisah yang sangat berat.

Disana ada tumpukan truk yang disusun layaknya tembok.

Aku berkedip. Lalu mengusap mataku.

Tidak mungkin, saat ini mataku sedang dipermainkan dengan semacam trik.

Hahaha.... semacam itulah atau yang lainnya, tapi yang kulihat sekarang ini bukanlah halusinasi.

Truk yang tak terhitung jumlahnya ditumpuk didepan gerbang, ada seseorang yang dengan sengaja meletakkannya disana untuk menghalangi jalan keluar. Sungguh pemandangan yang tidak masuk akal.



“Ha~ru~”

Aku melihat ke arah sumber suara.

Suara itu datang dari bagian teratas. Dari puncak tumpukan truk.

Disana, dengan sedikit berjongkok, ada seorang gadis langsing. Dengan tiupan angin yang mengayunkan ponytailnya kekanan dan kekiri.

“Kyouko....”

Aku tidak melakukan apapun kecuali berdiri dengan mulutku yang terbuka.



Tak bisa dipercaya. Kyouko yang melakukan semua ini...?

“Maaf, Haru. Ini adalah Dead End.”

“Hei, hei, ini adalah candaan yang bagus.”

Apa karena moodnya? Gadis ini... memancarkan perasaan yang berbeda dari biasanya.

Suasananya membeku dalam tekanan.

“... Haru adalah anak nakal. karena kau tidak mau membuat kontrak denganku. Itulah alasannya kau melarikan diri.”

“Tunggu sebentar! Apa yang kau rencanakan?”



Waktunya, sepulang sekolah.

Disini dan para murid akan pulang kerumah, mungkin mereka telah diberi peringatan tentang sesuatu yang aneh akan terjadi.

“Meskipun ku pikir Haru entah bagaimana akan baik-baik saja, tolong jangan mati. Munkin, sejak jalanku tidak mudah lagi.... aku akan membuat kontrak denganku walaupun dengan paksaan.”

“Eh...Hiii?”

Ini buruk.



Kurose Kyouko.

Meskipun dia memiliki reputasi di sekolah sebagai seorang malaikat, saat ini ekspresinya itu, tidak peduli bagaimana kau melihatnya, itu adalah iblis. Dia akan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya... itu yang pandangan matanya katakan.

Dan juga, jika dia memikirkan sesuatu, Kyouko akan melepas bracelet yang ada di pergelangan tangannya dan melemparkannya ke udara.

(Note : Bracelet itu nama lainnya decker atau ban yang bisa dipakai dipergelangan tangan seperti gelang, kalo di sepak bola ada ban kapten yang biasa dipakai dilengan bagian atas, ya semacam itulah)



Aku penasaran apa yang akan terjadi.

Bracelet itu diubah menjadi menjadi kilatan yang bercabang, bukankah itu kumpulan senjata miliknya?

Bentuknya... itu sesuatu yang biasa kau temukan dalam game.

Desainnya mirip seperti campuran antara tombak dengan kapak. Mungkin itu yang mereka sebut dengan Halberd.

Ku pikir Kyouko tidak ragu untuk menyerang dari atas truk itu.

“Teknik rahasia: Moonsault.”



Aku merasa dia mengatakan sesuatu.

Truk itu berputar di udara. Sesuatu yang luar biasa berputar di udara.

Meskipun ku pikir aku tidak tahu apa yang harus kukatakan, Kyouko, menggunakan kekuatan supernya, dia mulai melancarkan serangan, dia melemparkan dengan paksa sebuah truk sambil berdiri.

Sambil Memancarkan keindahan, dia berputar di udara. Dia terbang kearahku.

Disusul dengan suara gemuruh bagai bumi sudah retah retak, awan dari debu menari di udara.

“Wah!?”



Aku sedikit mengelak. Jika reaksiku terlambat sedetik saja, mungkin sekarang aku sudah menjadi rata seperti dadanya.

“Ah~! Kenapa kau menghindarinya...? terimalah, kau tidak akan menderita lagi.”

Hei, hei, kau cuma bercandakan... ada apa dengan kekuatan gila itu.

“Kampret! kau ingin membuat kontrak sampai sejauh ini?”

“... mungkin Haru yang tidak mengerti apapun. Bagi Monster, arti dari membuat kontrak dengan Tamer adalah... jika ini berlanjut dan gadis Ghoul itu mengambil kontraknya, jadi aku melakukan ini.”

“...”



Itu benar, Zonmi pernah mengatakan itu sebelumnya.

Karena itu, baguskah membuat kontrak dengan paksa...?

*GURUN*, Kyouko menggenggam truk itu.

Ini buruk, jangkauannya terlalu jauh. Ku pikir aku tidak bisa menghindari serangan ini.

Dan jika aku mencoba menghentikan serangannya, tanganku akan benar-benar hancur.

Sepertinya, aku hanya punya satu pilihan. Aku menghentakkan tanah dan berlari sekuat tenaga.

“Ku...”



*GOTSUN*, sebuah suara tumpul menggema diseluruh tulangku. Rasanya aku tidak bisa menghindarinya walau hanya setipis kertas.

Rasanya kaki kiriku mengalami cidera serius. Aku tidak berpikir bisa berdiri lebih lama lagi.

“Maaf, Haru. Aku tidak ingin menunjukkan lebih banyak tindakan kasar lagi...”

“Mengapa kau.... menunjukkan sesuatu semacam ini, Kyouko!”

Atau mungkin, menanyai adalah ide yang buruk?

Bagaimanapun, aku tidak bisa melakukan apapun selain bertanya.

Begitulah, setelah itu? Sampai sekarang, ku pikir Kyouko adalah manusia. aku tidak tahu apapun tentang Kyouko yang seorang Nephilim...



“Benar... pertama, kenapa kita tidak berbicara mengenai klanku?”

Sambil belihat kebawah, kakiku hancur, Kyouko berbicara dengan nada serius.

“Kami, klan Nephilim, berasal dari suku raksasa, sebagai keturunan orang suci yang lahir dari persilangan antara manusia dan Malaikat jatuh... dengan kata lain, kami tidak termasuk bagian dari keduanya. Meskipun nenek moyang kami banyak yang hidup dipinggiran dunia Monster, itu adalah dalih yang bagus. Para Nephilim disiksa, diusir dari wilayah mereka, dan akhirnya bermigrasi ke dunia manusia.”

“...Benarkah, bagiku itu sama seperti masalah kebanyakan orang.”

“Mereka tak punya pilihan lain. Saat aku lahir, klan Nephilim sudah diusir dari dunia monster. Itulah sebabnya aku tidak tahu seperti apa dunia monster itu.”

“....”

“Bukan Monster ataupun Manusia, kami berada di antara keduanya. Jika saja, sekali lagi, kami punya pilihan untuk bisa kembali ke kampung halaman kami, dunia monster... karena itulah, hanya dengan membuat kontrak dengan Monster Tamer dan mendapat berbagai pencapaian... itu adalah pendapat ayahku.”



Kyouko tertawa dingin.

Ah, entah bagaimana aku benar-benar kasihan padanya.

Kyouko memikul takdir dari seluruh raksasa Nephilim.

Disatu sisi, aku merasa seperti berada dibawah semacam gurauan.... tentang kontrak dengan Monster, kurang lebih aku mengerti. Meskipun aku terlambat.

“Jadi, Haru... ini adalah serangan terakhir. Kau akan tidur untuk sementara.”

*FIUUU*, angin bertiup. Truk itu dilempar tanpa ampun.

Sekarang aku benar-benar tidak bisa kabur. Ketika aku menutup mataku dengan penuh kepasrahan.



“Kau benar-benar tidak berguna, master.”

Rambut keperakan terayun dengan lembut karena angin. Penampilan yang berkelas.

Saat ku buka mataku, seorang gadis langsing menghentikan truk itu dengan payungnya.

“Zonmi!?”

Dia adalah Zonmi. Dia telah menghalau serangan kuat itu? Pukulan payungnya membuatnya menyingkir ketempat lain, tangannya bengkok kearah yang tidak masuk akal dengan mudah.

“Hei, tanganmu baik-baik saja?”

“Jangan anggap remeh seorang Ghoul. Luka semacam ini hanyalah luka kecil.”

“....”



Itu mungkin benar. Aku tidak berpikir dia pura-pura.

“Aku akan menahannya. Cepat larilah... atau kau punya semacam rencana?”

“... Ah.”

Aku mengangguk.

Apa yang dia bilang barusan... aku teringat sesuatu.

Aku berlari. Berlari sekuat tenaga.

Beruntung, sepertinya kakiku yang cidera sudah benar-benar pulih.

Sebenarnya, aku berterima kasih kepada kekuatan sihir yang ada di tubuhku.



“Ha-haru.... jangan lari!”

Dia melemparkan truk itu kebawah.

Bagaimanapun, sekarang aku tidak terlalu takut... aku merasakan ketenangan yang sulit dijelaskan.

*FLASH!*

Bergerak dengan gesit bagai kucing, Zonmi menghalau truk itu dengan badannya.

“...terima kasih.”

“Ini bukan apa-apa, jangan berterima kasih padaku. Jika kau ingin membalasku, lakukan dengan tindakan!”



Aku melihat Zonmi, tengkoraknya terlihat penyok, biarkan itu menjadi rahasia yang tidak boleh diketahui siapapun.

Aku berlari kearah gerbang. Jika dilihat baik-baik, truk-truk itu masih menutupi gerbangnya, tapi disana ada celah yang bisa ku lewati dengan sedikit membengkokkan badanku. Sambil berdo’a agar itu tidak runtuh, aku langsung melewati truk-truk itu.

Ini... rasanya aku tidak bisa pulang ke rumah dengan tangan kosong.

Aku merasakan tekanan yang berat, aku langsung menuju ke stasiun secepat yang ku bisa.

Walaupun aku penasaran mengenai pertarungan Zonmi dan Kyouko, tidak ada ide bagus yang datang padaku.



International Monster Association. Mungkin namanya terdengar sangat aneh, aku tidak bisa melakukan apapun kecuali memikirkan kunci dari masalah ini.

Aku berlari dengan cepat tidak kalah cepat dbanding Melos ketika dia ingin menyelamatkan Selinuntius.


Aku naik kereta yang datang saat itu juga.



Setelah sampai di tempat tujuanku, aku terdiam.

Jika ku pikir tempat itu sangat mudah dikenali... apa meja makan itu sangat diperlukan, tempat berbasis toko ritel “Toko Daging Sakurazaka”.

Serius...? bukankah ini kampkung halamanku?

Melihat “Toko Daging Sakurazaka” seperti yang ada di peta, itu adalah bangunan compang-camping dan sangat mencolok. Kantor cabang IMA ada di lantai 3.



Jika ditanya... aku berharap bisa mendapatkan hasil yang bagus.

Dengan sedikit takut, aku menaiki anak tangga. Ketika aku bernjak dari lantai 2 menuju lantai 3...

... seekor ular pink menatap mataku.

Perutnya sedikit menggembung, sepertinya aku belum pernah melihat spesies itu.

Mungkinkah... Monster?

Dia menjulurkan lidahnya, mungkin dia ingin bilang “ikuti aku” tanpa berkata.

Apa itu.... mungkinkah ini semacam perangkap?



Meskipun, aku khawatir, aku tidak bisa melakukan apapun. Jadi aku mengikuti ular itu, aku melewati pintu di kantor cabang. Disana ada tempat mirip ruang makan, contohnya, seperti “kamar tidur campuran bagi mahasiswa”. Disana ada banyak buku dan banyak dokumen yang berserakan dimana-mana, sangat sulit menemukan tempat untuk berdiri.



Melihat lebih dalam, ada seseorang yang terlihat sedikit bersandar pada bagian atas sebuah meja besar. Dia perempuan.

Dia memiliki bulu mata yang panjang di matanya yang sipit. Hidung yang proporsional. Dia memiliki rambut yang Panjang, mengkilat, dan sedikit bergelombang.

Memliki aura yang tenang, orang ini memberi kesan kecantikan seorang gadis muda yang luar biasa.


“Kau...sebentar.... Chiharu-kun, aku benarkan?”

“Benar, tapi...siapa kau?”

Meskipun saat namaku disebut dan memberi kesan ketidaknyamanan... itu terlalu jelas.

Dia tahu namaku, orang in pasti.... ada hubungannya dengan Monster Tamer.

“Aku Luka. Semua orang memanggilku begitu. Aku adalah Monster Tamer yang ditugaskan untuk melindungi wilayah ini... tidak masalah, kau bisa menganggapnya semacam perkenalan.”



Monster Tamer yang melindungi wilayah ini... ku dengar banyak cabang IMA yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Mungkinkah setiap Monster Tamer juga ditugaskan menurut bagian-bagiannya?

“Ini adalah kantor cabang dari IMA, benarkan? Tidakkah informasinya sedikit terlalu terbuka untuk umum?”

“Benar. Meskipun sebelumnya mereka bisa menyembunyikannya, tapi sekarang berbeda. Tidakkah kau mengerti apa yang terjadi diluar sana? Itu bukanlah sesuatu yang bisa kau sembunyikan dalam waktu yang lama.”



“.... Bagaimana dunia bisa menjadi seperti ini?”

“Itulah yang harus kita ketahui, Chiharu-kun. Mula-mula, dunia mengalami krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Itu sebabnya kami mengambil resiko untuk merekrut Monster Tamer dalam jumlah besar. Kami mengharapkan partisipasimu.”

“....”

Meskipun dia berbicara tentang resikonya, ketika aku tahu dibermaksud menjelaskan tentang pemberontakan monster seperti yang telah dilaporkan.

Melemahnya lalu lintas Gerbang Abyss yang menghubungkan dunia monster dan dunia manusia.



Seberapa luaskah jangkauan resiko yang perlu kita ambil....?

“Jadi, hanya itu yang ingin kau tanyakan?”

“.... tidak, aku datang kemari untuk menanyakan sesuatu.”

“Fu, fu, maksudmu?”

Luka-san menunjukkan senyuman menawan.

Aku memberitahu dia keseluruhan ceritanya.



Pemilihanku sebagai Monster Tamer. Membuatku Terjebak di tengah-tengah konflik antara klan Ghoul dan klan Nephilim. hamburan bunga api dari konfrontasi kedua baru saja beberapa saat yang lalu. Percikan bunga api dari konfrontasi mereke berdua baru saja dimulai beberapa waktu yang lalu.

‘Ah, orang ini ingin meminta saran tentang hal semacam ini.’

Luka yang bersikap sambil mendengarkan keluhanku sudah cukup untuk membuatnya memikirkan solusinya.

Walau hanya sedikit.



Jika ada sesuatu yang menarik perhatianku, itu adalah caranya bersikap, ditengah penjelasanku, Luka-san tertawa... aku tidak menagatak sesuatu yang lucu.

“Ya, kurang lebih aku mengerti... tapi Chiharu-kun masihlah anak-anak?”

“Aku... anak-anak?”

“Ya, Anak-anak. Lebih tepatnya, seperti anak yang makan hamburger dengan kecap.”

“Ada apa dengan standar evaluasi itu?”

“Orang dewasa makan Oroshiponzu.”

“Apa, aku tidak tahu?”



Aku khawatir saat memberitahu pemahaman dasarku yang tidak sama dengan pemahaman dasar dari dunia.

“Jadi akhirnya, monster mana yang kau pilih?”

“Yang mana.... apa ada masalah jika aku tidak memilih?”

“Ya, bisa ku bilang itu masalah besar. Kau benar-benar tidak beruntung.”

“....”



Kata-kata itu sangat menyakitkan bagai anak panah.

Bagaimana bilangnya.... Luka-san adalah orang yang misterius.

Agak banyak bicara dan suka bercanda, matanya seperti bisa menembus apapun, bagaikan melihat benda transparan.

“Jadi, kenapa kau tidak mengubah cara berpikirmu saja? Seperti pilih salah satu yang ingin kau jadikan pacar?”

“Ada apa dengan plot twist itu ?”



Kami benar-benar tidak membuat kemajuan... akhirnya, aku mencoba untuk langsung menuju intinya.

“Sejujurnya, aku ingin kau memberitahuku jalan yang takkan membuat siapapun terluka. Tolong ajari aku bagaimana caranya agar Zonmi, Kyouko, dan aku agar bisa bahagia.”

“Baik sekali. Bukankah kau bertanya sesuatu yang tidak mungkin?”

“...mungkin.”

“Tidak ada.”

“Apa?”



Saat melihat matanya, aku mengerti. Dia mirip Manami... seseorang yang lahir dibawah bintang kesadisan yang luar biasa. Munngkin, menjahili seseorang adalah satu-satunya kesenangan baginya.

“bagaimanapun, hanya itu saja yang bisa ku ajarkan padamu, begitulah keadaannya. Bisakah kau melakukan sesuatu untukku?”

Luka-san menunjukkan senyuman yang menawan.

Meskipun aku sangat jengkel karena aku merasa sedang menari di telapak tangannya, aku mengangguk dengan malas.



“Singkatnya, aku ingin liburan selama tiga hari mulai hari ini, aku ingin kau melindungi wilayah ini selama aku pergi. Bisakan ? kau benar-benar kawan yang bisa diandalkan. Kau tahu, sejak aku diberi tugas ini, aku tidak punya kesempatan untuk pergi liburan....”

“Tu-tunggu sebentar! Apa tidak masalah meninggalkan tugas serius pada orang lain?”

“Jangan khawatir, jangan khawatir. Ini adalah situasi yang spesial.”

Kau berbicara seolah ini hanya persoalan kecil, bukankah ini adalah tugas yang serius....

“Jika ada sesuatu yang penting seperti memandu Tamer pemula, jangan berlagak sok keren, mengerti. Dibikin asik aja.”

“Tamer pemula... hei, aku belum setuju untuk menjadi Monster Tamer...”

“Benarkah?”



Luka-san mulai berbicara seolah dia teringat sesuatu.

Apa kau mengabaikan perkataanku...?

“Aku akan memberimu beberapa saran. Seperti yang kau tahu, Tamer pemula disuruh untuk memilih salah satu dari tiga monster yang sesuai dengan bakat mereka, untuk dijadikan partner mereka. Apa aku mengerti maksudnya?”

“Emm... apa maksudnya?”

“Sekarang, ada dua monster yang bersamamu. Apa hanya mereka berdua yang diajukan padamu. Sejauh yang ku tahu... seharusnya ada satu lagi?”

“Dan dia.... masih belum muncul?”



“Kau harus mengambil pilihan yang paling menguntungkan. Kelihatannya.... kesialanmu baru akan dimulai.”

“.... jangan bilang sesuatu yang kurang menyenangkan layaknya membatalkan perilisan manga semacam itu.”

Meskipun aku penasaran dengan apa yang dikatakan Luka-san, aku merasa kami harus melewati jalan kami masing-masing mulai dari sekarang.

Menjaga wilayah selama Luka-san pergi.... aku tidak mengerti, tapi haruskah aku meminta Zonmi dan Kyouko untuk berduet selama itu...?


Dengan tekad di hatiku yang sudah bulat, aku meninggalkan tempat itu.



“Aku pulang!”

“....”

Zonmi muncul saat aku melepas sepatu outdoorku di jalan masuk rumahku.

Dengan atasan baju yang kuberikan padanya dan untuk beberapa alasan dia juga memakai apron, tapi itu bukan masalahnya.

Mungkinkah... itu hanya lelucon?

Ada pisau besar yang menancap di kepala Zonmi.

“Hei... kepalamu baik-baik saja?”

“A-apa...!?”



Zonmi menaikkan suaranya dengan mulut terbuka.

“Apa maksudmu? Aku normal-normal saja, seperti yang kau lihat; jangan samakan aku dengan orang bejat sepertimu!”

“... Bukan, bukan itu maksudku. Yang ku maksud adalah ini.”

“Ah!”

*JAM*, aku mencabut pisau yang menancap di kepala Zonmi.

Jika ku ingat-ingat... benda yang menancap di kepala Zonmi itu adalah favoritku.



“Maksudku, bagaimana bisa kau tidak tahu jika ada pisau yang menancap di kepalamu?”

Ketika aku menanyakannya, Zonmi menggembungkan pipinya.

“Mau bagaimana lagi? Kami para Ghoul mengerti sistem tidak masuk akal yang kalian kenal sebagai rasa sakit!”

Dia membantahnya.

Tidak, tidak, rasa sakit adalah sesuatu yang penting. Itu adalah sinyal SOS yang dikirimkan tubuh pada kita... meski begitu... bukankah Ghoul adalah makhluk abadi, jadi mereka tidak butuh fungsi seperti itu.



“jadi, siapa yang melakukan tindakan kejam semacam ini?”

Tentu, itu bukan karena dia sengaja.

Meskipun aku punya firasat siapa pelakunya, aku tetap bertanya.

“Dia adalah adik Chiharu. Aku tidak tahu mengapa, tapi dia langsung menikamku.”

“Sudah kuduga.”

Mengerikan.

Jika Zonmi bukan seorang Ghoul, apa yang akan dia lakukan?



Fiuuu..... aku merasa sudah diambang kebebasan dari rasa takut yang menghantuiku selama hidupku.

“Ya, aku masih punya pertanyaan...

“Seperti?”

“Setelah itu, bagaimana kau menyelesaikan pertarunganmu melawan Kyouko?”

Meskipun aku khawatir tentang kekacauan yang dibuat adikku, kesampingkan itu dulu.

Aku tidak melihat ada luka serius di tubuh Zonmi, kecuali kepalanya, dan sejak dia kembali ke rumah, mungkinkah dia menang ?





“Aku tidak punya alasan. Aku berencana untuk menyudutkannya, tapi.. akhirnya, dia kabur di detik-detik terakhir.”

“...Begitu ya?”

Itu sudah cukup.

Kyouko yang membanggakan kekuatan supernya dan bisa melemparkan sebuah truk hanya dengan satu tangan memutuskan untuk kabur. Kemampuan Zonmi yang sebenarnya mungkin melebihi apa yang ku perkirakan.

“Mmmm.....mmmmmm!”

Untuk beberapa alasan, aku bisa mendengar jeritan adikku.



“Hei, Zonmi... jadi, apa yang kau lakukan pada Manami?”

”Jika yang kau maksud adikmu, bukankah lebih baik jika aku mengikatnya dengan tali jadi dia tidak bisa berlaku kasar lagi?”

“....”

Dia memberitahuku dengan tenang. Apa yang kau lakukan terhadap adik orang lain, dasar tidak berguna.

Ketika aku menuju sumber suara itu, Manami terlihat diikat dengan gaya budak tempurung kura-kura.....

(kayak gimana tuh? Gue bukan S ataupun M, jadi gue gak tau J)

“Ooo...mmmm...”



Mungkin dia mencoba mengatakan “Onii-chan”, tapi aku tidak mengerti karena mulutnya diplester.

Meskipun aku penasaran darimana Zonmi belajar ikatan budak tempurung kura-kura, aku tidak tahu apa dia menjalani hidup yang normal atau tidak, saat ini itu bukan masalahnya.

“Tunggu sebentar, sekarang aku akan menolongku.”

“...Tolong, hentikan. Sekali kau melepas ikatannya, mungkin dia akan mengamuk lagi? Untuk menahan kebrutalannya, bukankah lebih baik jika meninggalkannya seperti itu?”

“Apa Kau pikir adikku itu hewan buas?”



Jika dipikir lagi, si murid pindahan ini sudah memperkenalkan dirinya seperti itu sejak hari pertamanya.

Zonmi benar-benar membenci manusia....

Aku memikirkannya sambil melepaskan plester yang ada di mulutnya.

Suasana ini... daripada menanggapi menggodamu, entah bagaimana aku punya firasat yang berbeda.

“....Haaahh! O-onii-chan! Siapa dia? Dia tidak mati bagaimanapun juga aku membunuhnya, dia benar-benar aneh!”

“Tenang Manami, bukankah yang aneh itu kau? Contohnya, apakah memunuh seseorang itu pantas?”



Aku tidak tahu mengapa, tapi ku pikir aku dikelilingi orang-orang yang tidak memiliki pemahaman dasar sedikitpun. Kampret, sekarang kepalaku terasa sakit.

“Kau, gadis zombie! Jangan dekat dekat Onii-chanku! Pergi sana!”

“Aku bukan Zombie. Aku adalah Ghoul yang terhormat, Zonmi.”

Dia langsung membantahnya.

Ah, tentu saja dia akan sangat cerewet.

“Juga, menancapkan pisau dikepala orang... itu juga buruk, kan?”



“Ta-tapi diaaa! Dia datang entah darimana dan bilang akan tinggal bersama Onii-chan! Aku tidak bisa menerimanya!”

“Benarkah itu... Zonmi?”

“Ya. Jadi peristiwa seperti hari ini takkan terjadi lagi. Setidaknya sampai kita membuat kesepakatan, jangan beranjak dari pengawasanku.”

“....”

Pasti Zonmi bisa membantuku melakukan berbagai hal jika aku tidak di rumah. Aku tidak tahu kapan Kyouko akan membuat kontrak secara paksa lagi.

“Dengarkan, Manami... kami tidak punya pilihan lain. Meskipun aku tidak ingin berlama-lama dengannnya, tapi keadaan memakasa kami untuk tinggal bersama...”



“A-apa? Kau ingin tinggal bersama meskipun kau tidak ingin berlama-lama dengan dia?”

“Begitulah, ini adalah masalah yang rumit....”

“Onii-chan... maksudmu dia adalah teman seksmu? .... begitu ya! Aku tidak bisa menerimanya! Bunuh, aku harus membunuhnya! Onii-chan, lepaskan aku! Aku harus membunuhnya!”

“Apa yang kau bicarakan?”

“Ughh!”



Aku menyentil dahi Manami.

Seperti yang kau lihat, Manami punya kecenderungan untuk langsung mengamuk, tapi jika kau membicarakan sesuatu dengan dia, dia punya kepekaan yang bagus.... meskipun aku yakin itu tidak mudah dilakukan.

Mmmhhh~~~! Onii-chan, dasar keras kepala. Nanti, aku akan mencambukmu seratus kali sebagai hukuman.”

Sudah kuduga, dia selalu seperti ini...

“Teman se-se-se-se......”



Untuk beberapa alasan, wajah Zonmi berubah menjadi merah seperti tomat dan bicara sesuatu sambil terengah-engah.

“Cepat, lepaskan aku! Onii-chan sudah ditipu oleh iblis itu! Aku harus membuka matamu!”

“Jika aku melepasmu, kau harus mendengarkan penjelasannya.”

“Mmm~”

Aku melepas ikatan Manami.


Aku berharap yang satu ini terselesaikan tanpa memunculkan masalah lain, tetapi mungkin aku terlalu berharap....



Beberapa saat kemudian.

Setelah menghabiskan beberapa jam untuk meyakinkan Manami, kamipun makan malam. Di atas meja makan mundar kami, ada menu karaage yang ditemani salad dan sup miso, begitu simpel, cocok, dan enak.

Aku sangat terkejut, Zonmi membuat semuanya tanpa bantuan.

Ada sesuatu yang menggangguku, jadi Zonmi memakai apron karena dia ingin membuat makan malam.

Aroma gorengan yang digoreng kering menggugah nafsu makan kami.



“Ooh, enak sekali.”

Luarnya krispi tapi dalamnya lembut. Diwaktu yang sama, sedikit rasa pedas memenuhi mulutku.

“Benarkah? Aku belajar membuatnya agar sesuai dengan seleramu.”

“Mmm~, Onii-chan terlalu berlebihan! Walau dia cantik, dia hanya membuat senyuman bodoh! Dasar rakus!”

“Benarkah, nih dicoba dulu.”

Sambil menunjukkan ketidakpuasannya, adikku menaruh karaage kedalam mulutnya.



“....!”

“Gimana, enak?”

“Hmmph. Tidak buruk! Makanan yang dimasak Onii-chan seratus kali lebih enak!”

Meski bilang begitu, Manami menggerakkan sumpit dengan kecepatan yang luar biasa.... dia benar-benar tidak bisa jujur.

Sejak kami tidak bersama ayah dan ibu yang tinggal diluar negeri karena pekerjaan, aku sering disuruh memasak. Itu bukan keinginanku, tapi itu tak bisa dihindari.

Bukan berarti Manami tidak bisa memasak.... tapi jika aku membiarkannya, aku tidak tahu apa yang akan dia campurkan kedalam makanannya. Tidak, aku tidak bercanda.



“Itu sangat mengejutkan. Zonmi, kau benar-benar pandai memasak.”

“Tentu saja. Karena kami para monster, makanan itu sumber utama dari kekuatan sihir.”

“Eeh~, begitu ya.”

Kelihatannya cara untuk mendapatkan sihir sama dengan mendapatkan nutrisi biasa.

“Sup miso ini, dibuat dengan teliti. Tidak kalah dengan yang biasa aku buat, meskipun semua bahan-bahannya sama... huh?”

“Sup miso itu dibuat sendiri oleh adikmu. Dengan keras kepala, dia selalu bilang padaku ‘aku akan membuatnya’....”



Kampret. Aku punya firasat buruk.

“....Maaf. Aku akan membuangnya ke bak pencucian.”

“Ah! Onii-chan, kikir! Aku tidak menambahkan sesuatu yang aneh!”

“Bisakah aku mempercayaimu! Kau ini punya banyak sekali dalih! Benarkah, kau tidak menambahkan sesuatu yang berbahaya?”

“Aku benar-benar tidak menambahkan apapun... kecuali, dibuat dengan penuh cinta...”

“....Setelah ku pikir-pikir, aku akan membuangnya.”



“Uwaaaaaaaaahh! Berhenti, Onii-chan! Harganya 30.000 yen untuk 10 gram! Aku menggunkan uang jajanku yang kecil itu untuk membelinya!”

“Sudah kuduga!”

Akan ku ambil keuntungan ini untuk membuang sup miso ini.

“Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!”

Manami mengeluarkan suara yang aneh seperti mencabut tanaman mandragora.

(Note : tanaman mandragora itu sejenis tanaman beracun, untuk lebih jelasnya tanya aja sama mbah google)



“....”

Zonmi memandangi kelakuan kami dengan pandangan dingin seperti hampir membeku.

Tidak, apayang kukatakan? Sebenarnya.... apa itu?

“... Jadi, sudahkah kau menemukan cara untuk mengatasinya?”

“Ya, tentang itu....”

Aku memberitahunya tentang apa yang sebelumnya terjadi dengan Luka-san.

“Benarkah? Jika Luka yang bilang begitu, kita bisa mempercayai informasi itu.”

“Eh, kau tahu dia? Apakah Luka-san itu selebriti?”



“Tamer monster ular pemikat... Luka adalah Tamer ular. Seorang Monster Tamer hebat yang menjadi orang pertama yang berada didaftar calon Demon King. Sudah menyelesaikan banyak misi yang tak terhitung jumlahnya, dia adalah selebriti karismatik di dunia monster.”

Begitu ya. Ku pikir dia hanya seorang yang memiliki aura luar biasa di sekelilingnya, tapi ternyata dia adalah seseorang yang sangat mengagumkan?

“Melindungi wilayahnya...ya? itu adalah prioritas utama, bukan berarti akan ada insiden besar yang terjadi, tingkat kesulitan dari misi ini sangat rendah.”

“... Jadi tidak akan ada insiden besar di wilayah ini.”



“Itu sebabnya, kita tidak boleh ceroboh. Karena itu, mulai besok, kita harus melindungi wilayah ini.”

“Eh, Tetapi sekolanya....”

“Sudah setengah hancur akibat pertarunganku melawan Nephilim. Dan akan ditutup untuk sementara waktu.”

“....”

Aku menarik kembali kata-kataku.

Polisi, tolong! Insiden besar telah terjadi!

Dadaku terasa penuh dengan rasa bersalah.



Kebetulan, saat kulihat kearah Manami, ‘Mphh!’, sambil mengerutkan bibirnya, dia terlihat tidak senang untuk beberapa alasan.

“Hei, dengan kata lain, bukankah ini kencan?”

“sama sekali bukan, mengapa kau tidak pernah mendengarkan apa yang orang lain katakan?”

“Bohong! Meski kau berdalih ataupun membantahnya, bukankah kalian akan menghabiskan waktu sepanjang hari bersama-sama? Itu adalah kencan, tidak diragukan lagi!”

“Ha, ha, apa maksudmu Manami. Hei, Zonmi, katakan sesuatu...”

“Ke-ke-ke....kencan...”



Zonmi menundukkan kepalanya, pipinya berubah merah untuk beberapa alasan.

... Hei, kenapa kau tidak membantahnya.

“Hmmm, lihat, seperti yang ku katakan! Aku benar-benar tidak setuju! Terlalu awal untuk mengajak onii-chan kencan, berani sekali!”

“Dan apa yang harus kulakukan, menghabiskan sepanjang hari untuk tidur di rumah?”

Meski aku mengakuinya dan bisa juga dibilang kencan, aku tidak tahu mengapa aku butuh ijin dari adikku.



“Aku juga akan pergi bersamamu. Itu baru adil.”

“Maaf, aku tidak mengerti. Pertama, tak ada keuntungan bagimu mengikuti kami sepanjang hari.”

“Itu keuntungannya.”

“Bukankah bagian terbaiknya itu sesuatu yang mirip dengan sampo dengan tingkat keasaman rendah?”

(Note : Maksudnya apa coba?)



“Bukan... atau maksudku, aku ragu dengan selera humormu...”

Ketika dia menatapku dengan penuh kehinaan,’Ehem!”, Manami berdehem dan melanjutkan.

“Onii-chan, apakah itu buruk jika kau membelikan pakaian atau pakaian dalam untuk gadis zombie ini?”

“Waah!”

Ketika mendengar apa yang Manami katakan, tubuh Zonmi gemetar.

“Ah~. Baru sekarang kau mengatakannya, dia hanya punya pakaian sobek. Jadi, kita harus membelikannya pakaian baru.”

“Ja-jangan khawatir, aku tidak membutuhkannya. Pakaian itu sudah lebih dari cukup.”



“.... baru sekarang kau mengatakannya, kelihatannya kau hanya punya seragam sekolah kita, darimana kau mendapatkannya?”

“Itu... aku mendapatkannya dari Luka. Dia juga membantu pendaftaran sekolahku.”

“Eeh...jadi begitu...?”

Aku memang penasaran, tapi sekarang semuanya sudah jelas.

Jadi, selama 2 hari aku tidak melihat Zonmi, dia ada di tempat Luka-san.

“Maksudku, kau zombie yang disana, apa kau pernah mengganti pakaian dalam? Tidak mungkin kau tetap menggunakan pakaian yang sama kan...?”



Ketika Manami bertanya dengan tatapan menghina, tubuh Zonmi gemetar lagi seperti ikan mas yang keluar dari air.

“Hei... Mungkinkah....kau....”

“A-aku tak punya pilihan lain! Aku tidak bisa meminta orang lain untuk membelikanku pakaian dalam! Aku tetap akan memakai pakaian yang kusukai... hei, Chiharu! Jangan menatapku dengan pandangan seperti itu!”

“Ha, ha...”

Artinya, besok kita bertiga akan pergi belanja.


Tentu saja, soal menjaga wilayah, bagaimanapu... aku pasti akan puraa-pura khawatir.



Kemudian.

Zonmi sedang mandi, sementara aku menyelinap keluar dari rumah secara rahasia.

Tujuanku, tentu saja, untuk melihat apa yang terjadi pada Kyouko.

Meninggalkan pesan bahwa aku akan pergi ke minimarket, aku keluar.

Saat ini aku sangat mudah untuk diserang, meski begitu aku tidak bisa pergi secara sembarangan. Meskipun Kyouko adalah monster, itu tidak merubah fakta bahwa dia adalah teman masa kecilku.



Berjalan dijalanan malam, setelah itu aku melihat apartemen Kyouko. Itu terbuat dari kayu dan kau tidak bisa memanggilnya bagus sebagai pujian. Ketika aku masih kecil, aku terkadang datang kesini untuk bermain, tapi sekarang aku tidak punya kesempatan untuk berkunjung.

Apakah dia.... baik-baik saja?

Jangan khawatir. Meski dia memberikan kesan memiliki kelakuan yang buruk, dia sebenarnya memiliki hati yang lembut.....

“”Ah!””



Ketika beralih ke pojokan jalan, aku berlari menuju seseorang yang memakai jaket, itu Kyouko.

“....”

Kyouko memegang keranjang supermarket. Jam-jam begini.... mungkin dia bermaksud mendapatkan diskon bagus di menit-menit terakhir. Aku tahu walau aku jarang melakukan hal yang sama.

“Yo!”

Sam seperti sebelumnya, suasananya masih terasa canggung, tapi ini adalah saatnya, aku menyapanya dengan keras.



“Mengejutkan. Kau menbuatku terkejut goblok... kau sudah bosan hidup ya?”

“Ya, aku memang goblok, seharusnya kau memperingatkannya sejak awal, kau goblok ya?”

Tentu saja ini tidak seperti aku tidak merasa kesulitan.

Tetapi, saat ini, aku tidak ingin meninggalkan Kyouko, matanya penuh denga keraguan, kesendirian. Itulah sebabnya.

“Hei, kau ingin bicara sebentar?”



Aku membangunkan pikiranku dan menghancurkan esnya.

Aku tidak pernah berkunjung ke rumahnya Kyouko sejak SD, sudah 5 tahun berlalu.

“ha,ha, ha, rumahmu tidak berubah sedikitpun.”

“Hentikan! Mau bagaimana lagi, sejak awal kami memang tidak punya apapun.”

Kamarnya Kyouko hanya ada sedikit perabotan, hidup dalam kesederhanaan bukanlah apa yang diinginkan oleh gadis seusianya. Saat di sekolah, Kyouko memberi kesan mewah. Jika para lelaki di kelas tahu, mereka pasti pingsan.



“Kau ingin minum?”

“Aye.”

“Calpis, mungkin?”

(Note : Calpis itu produk minuman ringan asal jepang berbahan dasar susu)

“Tidak, aku tidak suka calpis yang kau sajikan, karena isinya pasti air!”

Tendangan tanpa suara (Menghilang)

“Teh gandum saja.”

“Ok.”



Meskipun kami selalu bertentangan, aku lega.

Baguslah, Kyouko tidak berubah.

Setidaknya aku tidak perlu khawatir diserang secara tiba-tiba.

Tanpa sengaja, aku teringat dulu saat aku datang kemari untuk bermain ketika masih SD.

Kapan itu?... sejak bermain bersama gadis terasa memalukan, hubunganku dengan Kyouko perlahan merenggang. Juga, karena kenangan mendalam yang ada di tempat ini?... Mungkin karena rumah ini tidak berubah sejak 5 tahun yang lalu, aku merasakan perlindungan yang aneh.



Beberapa saat kemudian, Kyouko kembali dengan membawa sepasang gelas di tangannya.

“Tidakkah kau berpikir aku akan menyerangmu?”

Kyouko berbicara sambil menurunkan badannya di lantai.

“Apa kau berencana untuk menyerangku?”

“Jadi. Kau tahu pertarunganku dengan Ghoul itu. Tidak ada alasan untuk hal semacam itu. Maaf, Haru, waktu itu... entah bagaiman bisa berakhir seperti itu.”

“Benarkah? Itu bagus. meskipun aku juga ingin menghabiskan saat pertamaku bersama gadis yang ku sukai.”



Bertingkah bodoh, Kyouko sedikit tertawa.

“Haru, tolong berbaliklah sebentar.”

“Mengapa tiba-tiba?”

“Lakukan.”

Dia menyuruhku, akupun berbalik.

Sebentar, aku merasa baru-baru ini selalu ada terjadi hal seperti ini... khususnya hari ini.



Saat aku berbalik setelah mendangar ‘baiklah’, aku melihat Kyouko sudah melepas pakaiannya.

Tidak memakai apapun kecuali pakaian dalam, tubuh bagian atas Kyouko, meskipun gemetar tanpa sadar, rasanya dia serius lalu bilang:

“Sekarang Aku akan menunjukkan padamu, wujud asliku.”

“...Baiklah.”

Sesaat setelah dia mengatakannya, ada benda hitam yang tumbuh di punggung Kyouko.

Tertutup rambut tipis, benda itu menjadi sayap.



Sangat sulit membandingkannya dengan sesuatu yang ada di dunia ini, tapi jika kau memaksaku untuk mengatakannya, benda itu seperti sayap kelelawar... benda itu tidak bisa kau bilang bagus sebagai pujian. Itu adalah sayap menakutkan yang memberikan rasa tidak nyaman dan mengganggu.

“Ini baru sebagian, jika kau mau aku bisa mengeluarkan wujud penuhku. Mau lihat ?”

“Tidak, itu cukup...”

Sebaik tidak lebih dari itu. Dari apa yang ku lihat, tidak terlihat adanya rasa nyaman sama sekali, jika aku melihat lebih dari itu kepalaku mungkin akan sakit.



“Sejak kapan....”

Dengan wajah yang tertutup bayangan, Kyouko berbicara:

“Aku tahu aku bukan manusia sejak aku lahir... aku tidak mengerti. Ini sangat kejam. Untuk menyembunyikan jati diriku yang sebenarnya, aku tidak ingin terlalu dekat dengan orang lain...”

“...Mengapa kau tidak memberitahuku hingga sekarang?”

“Aku tidak bisa, wujud ini... menjijikkan bukan?”

“....”

Aku tidak bisa membantah ataupun menerimanya.





Seseorang harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, aku tidak bisa langsung membuat keputusan.

“Mungkin ini hanya masalah sepele bagi orang lain, aku jarang memikirkan untuk apa aku ini. Aku selalu berpikir untuk apa aku dilahirkan.”

“....”

“Tapi, kau tahu? Sekarang, akhirnya, aku punya kesempatan yang bagus untuk menggunakan kekuatan ini. Ketika ku dengar Haru dipilih untuk menjadi Monster Tamer. Aku sangat senang. Jika aku bisa menggunakan kekuatanku demi seseorang yang berharga bagiku, ku pikir aku takkan pernah bahagia sampai akhir?”



“Benarkah?”

Ternyata dia selalu memikirkan hal semacam itu.

“Tetapi sudah terlambat. Mungkin sudah terlambat. Hari ini, kau tahu, ketika kau mengumpulkan kekuatanku dan memutuskan untuk membuka hatiku, sudah ada gadis lain di sisi Haru. Aku takut. Aku merasa dia sudah mencuri tempatku... itu sebabnya aku melakukan hal gila. Mengapa berakhir seperti ini?... ini mengerikan... aku membuat diriku dibenci...”

Kyouko menatap kebawah, air mata menetes dari matanya.

...Sekarang aku berpikir, Kyouko selalu seperti ini.



Benar-benar, siapa yang menyangka dia punya kebiasaan buruk, berpura-pura jahat dengan wajah yang tenang... akhirnya, dia memikul semua masalahnya sendirian.

Itu sebabnya hari ini aku sangat senang.

Temanku ini menyampaikan tujuan sebenarnya padaku.

Aku menaruh tanganku di kepalanya secara lembut dan perlahan mengelus rambutnya.

“Bukankah kau selalu membuat keributan? Aku sudah terbiasa dengan itu sejak lama.”

“Tapi...”



Khawatir pada Kyouko, aku bilang.

“Kyouko, di album kelulusan SD. Di kolom mimpi masa depan kita, apa kau ingat apa yang ku tulis?”

“... Kumbang tanduk.”

Catatan itu ku beri label sebagai ‘Sejarah Gelap’ di dalam folder memori internalku.

“Benar, mereka itu bagus. mereka bebas makan apapun kecuali semangka. Terlebih lagi, mereka keren karena mereka punya tanduk.”



“...Apa maksudmu?”

“Kau tidak mengerti? Impianku tidak berubah sejak saat itu, aku tetap menginginkan kumbang tanduk! Itu sebabnya, jangan khawatir, sayapmu benar-benar keren. Mereka tidak menakutkan sama sekali.”

“... Apa kau bodoh. Mengatakan hal seperti itu meskipun kau sudah SMA...”

“Itu sebabnya, kau tidak perlu mempermasalahkannya lagi, bo~doh?”

Hari itu, Kyouko menangis.



Terlebih lagi, itu adalah air mata kebahagiaan.

Karena itu, aku telat pulang ke rumah dan diikat dengan kencang oleh dua gadis yang menunggu disana.

Aku juga menangis.

Karena dua hukuman mereka benar-benar bukan candaan. Bilang ‘Manusia, lebih baik jika kau mati saja.’, kurasa kau tidak perlu tahu akhirnya.

Mungkin, aku takkan pernah melupakan apa yang terjadi hari ini seumur hidupku.

Apa yang kukatakan, aku merasa ini adalah saat paling menyebalkan dalam hidupku.


Share Tweet Share

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded