Chapter 6 - Waktunya Pertempuran Terakhir

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode

Setelah terbang 30 menit, kami memastikan dimana keberadaan Iris.

Transportasi udara memiliki keuntungan karena tidak perlu mempedulikan rintangan seperti lampu lalu lintas ataupun kemacetan, kacepatan kami selalu naik.

“Ini pelabuhan Yokohama...”

Memandang pelabuhan dari udara, tidak ada tanda-tanda kehidupan diantara barisan gudang-gudang.

Aku mengerti, ini tempat paling cocok untuk menyembunyikan seseorang.

“Chiharu, kemana arah benangnya?”

“Mm, kesana!”

Sepertinya benangnya tersambung ke salah satu gudang yang terbesar.

“Jadi, kita akan mendarat!”

Kyouko mulai menurunkan tubuhnya. Aku sadar bahwa kemampuan terbangnya membaik dalam waktu yang singkat. Sebenarnya, kami hampir saja mati diawal-awal.

Tepat setelah kaki Kyouko menyentuh tanah, Zonmi dan kau melompat dari punggungnya.

“Fiuuu, sudah juduga, tanah itu yang terbaik.”

Jalan-jalan melintasi langit itu bagus, tapi juga sangat menegangkan. Aku tidak merasa aman.

“Itukan!? Itukan!?”

“Kenapa kau terlihat sangat senang?” jawaban Kyouko untuk mengejutkan Zonmi, yang senyum-senyum sendiri.

“Bagus, jadi, bisakah kita pergi?”

“Tolong hati-hati. Ada tanda-tanda Monster di sekitar sini.”

“... Dimengerti.”

Aku menguatkan diriku sekali lagi.

Aku akan mengulanginya, musuh kita adalah Tamer jahat yang memusnahkan klannya Iris. Dari sini, sedikit kesalahan saja harus dibayar dengan nyawa.

“Tu-Tunggu! Jangan pergi. Aku ingin memakai pakaianku!”

Melihat kebelakang dengan bingung, Kyouko sedang berubah. Dia sedang berubah dari bentuk Nephilim menjadi bentuk manusia.

“Eh, kenapa kau berubah lagi?”

“...Jangan melihat kesini.”

“Ma-Maaf...”

Meskipun aku sudah lelah melihat celana dalam Kyouko.

“Sudah dibatasmu?... kau tidak bisa menjaga transformasimu lebih dari itu.”

“Begitukah?...”

Itu sedikit buruk.

Jika Kyouko tidak bisa ikut dalam pertarungan, Zonmi adalah cahaya harapan terakhir kita. Meskipun kita tidak tahu seberapa besar kekuatan dari musuh kita, bukankah ini pertempurang yang sangat tidak bisa dimaafkan?...

“Chiharu, ayo pergi... jangan khawatir, karena aku takkan kalah.”

Setelah membaca pikiranku, Zonmi berkata untuk menenangkan.

Jadi begitu. Itulah yang kudapat saat aku menjadi lemah.

Setelah sampai disini, kita hanya bisa bertarung dengan kekuatan oenuh!...



*SPLAAAAAASH!*



“Chiharu! Dibelakangmu!”

“Astaga. Suara dari iblis!”

Sebuah geyser menyembur dengan sekuat tenaga.

Berputar dengan cepat, apa yang muncul dari laut — adalah monster cumi-cumi raksasa.

Monster cumi-cumi yang mengancam dengan memancarkan aura hitam legam.

“Apa? Rasanya, bukankah aku pernah melihat makhluk ini disuatu tempat...”

Aku mengingat makhluk ini dengan sungguh-sungguh.

“Itu adalah Kraken dari suku monster laut... bisa kukatakan ini makhluk yang sama dengan yang kita lihat di tv beberapa waktu yang lalu.”

Jadi begitu. Makhluk ini yang ditayangkan di berita TV dihari saat aku bertemu Zonmi.

Aku mengerti. Aku ingat bahwa tempat yang mereka tampilkan adalah Yokohama.

Tapi tunggu sebentar, bukankah monster cumi-cumi ini sudah dibunuh oleh monster lain yang muncul sebelumnya? Apa yang makhluk ini lakukan ditempat ini?

“Lihat, kekuatan sihir hitam menyelimuti anak ini... dia dibawah ‘Enforce’!”

“Tunggu, apa itu ‘Enforce’?”

“Dengan menggunakan barang yang diproduksi secara ilegal oleh orang-orang yang memiliki niatan buruk — ‘Enforce Ring’, mereka membuat monster menjadi tunduk dengan paksaan.”

“Adakah benda semacam itu...!?”

“Ya. Berbeda dengan ‘Contract Ring’ yang normal, ini adalah benda paling ilegal dari benda-benda ilegal lainnya. Dengan perintah sepihak, monster itu akan kehilangan kebebasannya.”

Kupikir aku mengerti.

Saat berada di kontrak yang normal para monster memiliki kedudukan yang sama, saat berada dibawah ‘Enforce’ mereka benar-benar tidak lebih dari seorang budak.

Dan, seketika.

“Uoh!?”

Tentakel cumi-cumi itu membengkok seperti cambuk yang menggenggam kami bertiga secara bersamaan.

“Uoooooh!?”

Dilihat lebih dekat, tinggi keseluruhan dari cumi-cumi itu bisa mencapai 20 meter — besarnya berada ditingkat yang tidak biasa. Itu melewati perbandingan monster terbesar yang pernah kutemui hingga sekarang.

Atau, bagaimana aku menjelaskannya, situasi ini... benar-benar buruk.

Apa baik-baik saja jika kita tertangkap dengan begitu mudahnya.

Dan berbeda dengan kepanikanku, ekspresi mereka berdua masih tetap tenang.

Ada tanda-tanda yang melewati pikiranku seperti sumbatan yang tenggelam kedalam air... apakah mereka berdua sengaja tertangkap dengan tujuan tertentu?

Seketika.

“Taaaa!”

“Hah!”

Dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti oleh mataku, mereka berdua memotong tentakel cumi-cumi tiu menjadi berkeping-keping.

“...Astaga, sungguh orang yang bisa diandalkan.”

Jika aku mencoba melakukan hal yang sama, aku tidak akan berdaya dihadapan tentakel cumi-cumi yang licin itu.

“Sampai kapan kau tetap menangkap dengan ceroboh!?”

Payung Zonmi membelas udara.

Slash. Tentakel yang menahanku langsung terbelah menjadi dua.

“Chiharu, tolong menyingkir!”

“...Uoh!”

Saat kakiku menyentuh tanah, aku menjaga jarak, aku melihat penampilan kedua orang itu...

Mari dinginkan kepala. Tepat didepanku ada dua kaki memikat. Sekilas itu sangat luar biasa.

Dan dalam keadaan ini, sepertinya cumi-cumi jancuk ini tidak akan melawan Zonmi dan Kyouko lagi.

Tapi.

Sepertinya aku berpikir terlalu naif.

Musuh ini tidaklah selemah itu. Sungguh kemampuan pemulihan yang sangat mengejutkan. Tentakel yang terpotong itu langsung tumbuh lagi, dan itu hanya dalam beberapa detik. Kemampuan pemulihannya berada dilevel yang sangat tinggi.

“...Apa yang harus kukatakan soal ini!?”

Kepada diriku yang panik, Zonmi berbicara dengan acuh tak acuh.

“Ini tidak lebih dari hipotesis, tapi... aku berani bilang bahwa tentakel itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah umpan. Kapanpun kau memotongnya, mereka akan tumbuh lagi dengan kekuatan sihir. Dan, sebenarnya, kau tidak bisa mendekati tubuh utamanya tanpa berhadapan dengan tentakel-tentakel itu.”

“Itu... jadi, Apa yang harus kita lakukan?”

Bagaimanapun juga, cumi-cumi punya sepuluh tentakel.

Kita nomor tiga — tidak peduli bagaimana aku memikirkannya, rasanya kita tidak bisa mendekati tubuh utamanya.

“Ini tidak akan membantu. Serahkan padaku.”

“!?”

Orang yang berkata adalah Kyouko.

“Apa yang akan kau lakukan?”

“Jika aku melemparkan semua yang ada disekitarnya, dia akan kehabisan tenaga dengan cepat. Beruntung, tidak ada yang kurang untuk dilemparkan ke dalam gudang itu. Walaupun, aku mengalahkan makhluk ini itu tidak akan berguna.”

“Tapi, Nephilim, apa kau baik-baik saja? Bukankah kekuatan sihirmu hampir habis?”

“Jangan khawatir. Lebih dari itu, bagiku saat ini, kupikir makhluk ini sendiri bukan tandinganku... meskipun ini memalukan, aku akan mengurus makhluk yang mengeluarkan sihir yang sangat menjijikkan ini disini juga... Ghoul. Kuserahkan padamu.”

“Jika aku kembali dan kau jatuh setelah kau kehabisan semua kekuatan sihirmu... biarkan aku memutuskannya. Karena kita belum menyelesaikan pertarungan kita.”

“Ha, ha, itu kata-kataku!”

Berbeda dengan ejekan yang tercampur dalam percakapan mereka, mereka melakukan tos dengan ekspresi yang segar.

Dengan semacam janji antar wanita, sepertinya mereka membangkitkan sebuah hubungan persahabatan yang aneh.

“Ayo, Chiharu, musuh kita sangat dekat.”

“Baik!”

Merasa bersyukur terhadap Kyouko, kami meninggalkan tempat itu dibelakang.



***



Saat memasuki gudang disana lebih gelap daripada yang diduga, sepertinya tidak ada banyak orang.

Disana ada barisan kontainer yang penuh dengan berbagai muatan. Mereka mungkin telah merubah jadwal untuk ekspor keluar negeri.

Saat aku melihat dari langit, benangnya memang mengarah kedalam sini.

Kami harus masuk kedalam dengan hati-hati.



“Ahaha. Sangat tidak biasa bisa mendapatkan tamu disini.”



Saat kami berpikir kami mendengar suara pria, penerangan yang terpasang di langit-langit langsung menerangi posisi yang ada didekatnya.

Kami menyipitkan mata tanpa sengaja. Siapa orang yang melakukan ini... dan.

“Iris!”

Tangan dan kakinya terikat oleh tali yang tipis, Iris yang terikat pada tiang memasuki penglihatan kami.

Rambut emas yang terurai. Kulit mulus yang tertutup luka.

Wajahnya, ambisi yang sebelumnya telah menghilang, terlihat pucat.

“Bodoh... kenapa kau disini...”

Menilai dari suaranya yang serak, sepertinya dia memang melemah.

“Gak sopan~. Saat Kraken itu seharusnya masih tetap berjaga, bagaimana kalian bisa disini?”

Itu adalah suara yang tidak mengenakkan.

Seorang pria berambut panjang berdiri tepat disebelah Iris.

Memakai pakaian hitam dari kepala sampai ujung kaki.

Riasan wajahnya sangat luar biasa, namun poninya yang sangat panjang memancarkan rasa narsis yang menyebalkan. Umurnya, mungkin dia dua puluh tahunan?

Jika dikatakan dengan terus terang, dia ini pria yang sangat menjijikkan.

“Selama ini aku penasaran... apa tujuanmu melakukan hal ini? Apa kau mengerti betapa seriusnya kejahatan dari kontrak yang mengabaikan kebebasan monster itu? Jika ini bocor ke IMA, itu tidak akan berakhir dengan baik-baik saja.”

Saat Zonmi berbicara dengan nada yang tegas, pria itu menunjukkan senyuman tenang.

“Apa masalahnya~. Karena rasanya aku tidaka akan membiarkan kalian kabur dari hidungku. Selain itu, aku ingin ngobrol dengan Tamer itu.”

“...”

Terguncang oleh pergantian topik yang tiba-tiba, aku langsung terdiam tanpa kata.

“Kau harus menjadi calon generasi ke-7. Kau memilih Red Dragon. Hebat, terbaik! Sekarang aku mengerti apa yang bos katakan! Bakat tersembunyi apa yang kau miliki!?”

“Tunggu, apa yang kau bicarakan?”

“Kau tidak tau?... aku memujimu dengan jujur. Ketika seorang Monter Tamer harus memilih, ada 3 inisial monster yang bisa dipilih berdasarkan kecocokan dengan bakat individual mereka. Untuk monster sekelas Red Dragon, orang yang cocok tidak akan muncul disetiap generasi.”

“...Aku tidak peduli, aku tidak senang dipuji olehmu! Apa yang ingin kau katakan?”

“Fu, fu, benar-benar kata-kata yang dingin. Kau — juga harus menjadi Tamer dari sisi kami.”

“...”

Dari mana dasar perkataan orang ini.

“Ha, ha, aku terkejut. Aku menjadi rekan seorang kriminal?”

“Aah, jadi, kau bisakah kau berbaik hati dan menjual darah dari gadis manis ini padaku. Untuk membuat monsterku menjadi lebih kuat. Sialnya, pertarungan sebelumnya melawan naga sial ini sangat menghabiskan tenaga, tapi aku masih punya banyak stok ‘Enforce’ yang tersusun rapi. Bagaimana pendapatmu, apa itu tawaran yang buruk?”

“Jangan menipuku! Aku tidak setuju dengan apa yang kau katakan, dasar bodoh!”

Itu sudah jelas bahwa dengan melakukan tindakan itu tidak akan menguntungkanku sedikitpun.

Lalu, wajah pria itu berubah.

“Dari sudut pandangku, kaulah yang orang bodoh yang tidak berguna... menjadi Tamer dari generasi ke-6, diantara rekan-rekanku akulah orang yang hidupnya paling cepat sukses — dan itu juga, mendengarkan perkataan seniormu itu tidak menyakitkan. Percaya atau tidak, seperti kau yang sekarang, aku juga pernah menjadi Tamer bodoh yang melakukan tugasnya dengan rajin. Jadi, sampai kau tahu soal takdir yang tidak terelakkan...”

“...Apa maksud perkataanmu?”



“Kau, pernahkah kau berpikir soal akhir dari dunia?”



Pria itu merubah nada bicaranya menjadi serius,

“Saat ini kita, umat manusia akan menemui kehancuran yang tidak terelakkan. Oleh tangan-tangan monster dalam jumlah besar yang membanjiri kita dari dunia bawah.”

“... Heh.”

Pria ini... apa yang dia katakan...

Saat aku melihat Zonmi, untuk semacam alasan dia mengerakkan bibirnya dan tubuhnya gemetar.

“Dia tidak terlihat baha dia tidak tau apapun. Monster punya masa hidup lebih panjang dari manusia dan juga lebih banyak kelahiran. Oleh karena itu, angka penderitaan mereka selalu meledak naik setiap tahun. Jika seperti itu, akhirnya mereka tidak akan punya cukup makanan ataupu daratan. Jika kita membatasi lalu lintas Gerbang yang menghubungkan dunia bawah dengan dunia manusia, pemberontakan akan semakin meningkat secara terus menerus. Penyebabnya yaitu berkurangnya jumlah makanan. Karena hukum yang sekarang memperbolehkan mereka datang ke dunia manusia dari dunia bawah, pengecekan dengan teliti dari pemerintah itu wajib. Namun, sistem itu akan menemui kegagalan. Saat itu terjadi, umat manusia akan dibantai oleh monster yang sangat banyak.”

“...”

“Dan meski begitu, IMA yang sekarang tidak peduli soal itu. Siapa yang memediasi monster dan manusia? ...hah, itu hanyalah kenangan masa lalu. Membunuh atau dibunuh — kami tidak melakukan apapun yang berlebihan! Saat ini kita adalah minoritas, tapi orang-orang seperti kami yang memiliki ketidakpuasan dengan sistem yang ada saat ini telah bertambah signifikan. Itu kenapa, dengan menekan para monster, kami akan membangun orde baru untuk menjadikan mereka berada dibawah kendali manusia dengan sepenuhnya! Dan saat kami mengubah hukum, kita akan berada disisi yang benar!”

“... Apakah yang dikatakan olehnya itu benar?”

Dengan bibirnya yang mengerut, Zonmi,

“Ya, memang apa yang dia katakan itu tidak bisa kusangkal... aku tidak bisa berkata apapun. Apa yang akan Chiharu lakukan? — soal itu, putuskanlah sendiri.”

“...”

Aku bingung apa yang harus aku lakukan.

Apa yang akan kulakukan?

Aku datang kesini untuk menyelamatkan Iris yang berada dalam masalah.

Tamer jahat itu yang membantai klan Iris memang tidak bisa dimaafkan.

Memang, saat ini aku tidak bisa mengambil keputusan yang tepat.

Pria itu, mengikuti pemikirannya untuk membunuh klannya Iris.

Berbeda arti, tujuannya sama — Monster Tamer adalah sekutu umat manusia.

Membunuh monster itu buruk... apakah aku, yang cuma makan daging sapi dan babi, punya kualifikasi untuk mengatakannya?

Aku tidak mengerti, soal apapun.

Seberapa banyak apapun pertumbuhan suatu peradaban itu sama-sama dimulai dari perang, bukankah itu pertanyaan abadi yang mengakar pada nilai seseorang?

Tidak peduli seberapa lama kau memikirkannya, aku merasa jawabannya masih jauh dari tujuan.



“Chiharu.”



Zonmi menaikkan suaranya.

“Aku tidak akan menyalahkanmu apapun yang kau pilih. Karena sejak awal aku datang kesini dengan mempercayakan hidupku padamu... namun, itu berbeda dengan menyerahkan hidupku ketangan pria itu. Jika kau mengambil sisi pria itu, tolong tusuk jantungku disini juga.”

Mengarahkan payungnya padaku. Zonmi benar-benar serius.

Sepertinya dia serius lebih memilih dibunuh olehku daripada pria itu.

“Jangan mempermainkanku! Jika aku melakukan itu!...”

Jika...

Aku mengerti, jadi begitu. Sungguh mudah. Karena aku tidak...

Aku tidak akan membunuh. Aku tidak akan membunuh siapapun termasuk Zonmi, Kyouko ataupun Iris.

Jadi, aku sudah memutuskan.

Sejak awal aku tidak akan menunjukkan permusuhan kepada para monster...

Hidup berdampingan.

Itu mungkin hanya perkataan. Mungkin itu hanyalah mimpi yang takkan pernah terwujud.

Tapi, kenapa aku memikirkan hal yang sulit?

Akhirnya, itu hanyalah tujuan yang ingin kucapai!

“Maaf soal nasehatmu yang tak ternilai itu, senpai. Aku tidak setuju dengan pemikiranmu. Para Monster... gadis itu, bagiku, adalah rekan yang berharga. Jika aku tidak mengerti, yakinkan aku sampai aku bisa... karena, bukankah itu tugasmu sebagai Monster Tamer?”

“Chihharu...”

Bingung dengan kata-kataku yang terlalu optimis, Zonmi menyatakan kekaguman dalam suaranya.

“A~ah, meskipun aku membuat diriku dalam masalah dengan mencoba meyakinkan hidupmu. Kau memang sangat bodoh... jadi, sesuai permintaanmu, aku akan mengalahkanmu lalu membunuhmu!”

“Senpai, aku sadar ini terdengar tidak sopan... sungguh lamban, kau tidak menyadari itu sebelumnya, dasar bodoh!?”

“Keh, sungguh kasar omonganmu itu!”

Pria itu mendekatkan cincin ke bibirnya dan berteiak.



“SUMMON — MINOTAUROS.”



Dan, setelah itu.

Monster raksasa berbadan manusia berkepala sapi muncul

Yang satu ini juga... makhluk yang sama yang kulihat diberita sebelumnya.

Setidaknya tingginya hampir 10 meter, dan dia memancarkan aura yang jelas. Makhluk ini lebih kuat dari cumi-cumi yang sebelumnya. Kapak yang dipegang ditangannya bersinar dibawah pencahayaan.

“Zonmi... apa kau akan bertarung?”

“Tentu saja, aku akan melindungimu meskipun nyawa taruhannya.”

Zonmi mengangguk dengan kuat.

Aah, akhirnya, aku masih tetap ditolong olehnya. Suatu hari aku ingin membalasnya dengan sesuatu yang menarik.

Karena tidak ingin tetap melihat kami, wajah pria itu berubah.

“Ha~ha~ha. Sungguh pertemanan yang indah... itu membuatku muntah. Kau, tidakkah kau sadar bahwa kau salah menaruh prioritasmu? Apa yang seharusnya kau lindungi itu bukan monster, tapi orang-orang, tidakkah kau mengerti sesuatu semacam itu...”

“... Cukup dengan ocehanmu itu. Datanglah.”

“Hah, aku akan mengakhirinya meskipun tidak kau mengatakan apapun!”

Saat pria itu meninggikan suaranya, keduanya menghentakkan tanah.

Dibarisan depan, Zonmi. Tanpa mengindahkan peringatan, Zonmi melompat keatas kontainer dengan cepat dan bagaikan terbang menembus udara. Dia menebas Minotauros itu dengan kecepatan yang ganas.

Zonmi sungguh kuat.

Aku sudah mengerti itu lebih dari yang lain.

Aku berani berkata, jika pertarungan ditanah tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Itulah — yang kupikirkan.

“GROAAAAAAR”

Mengeluarkan suara yang aneh, dia mengayunkan kapaknya kebawah.

Sesuatu yang mengherankan terjadi. Meskipun tebasan itu tidak mengenai targentnya, hanya dengan tekanan angin, tubuh Zonmi terlempar.



“... Kyah!”



Setelah terlempar dengan tinggi, Zonmi menghantam lantai dan batuk berdarah. Rambut perak indahnya berhamburan dilantai.

Pria itu menunjukkan senyuman berani.

“Aku tidak tahu jika kau itu sangat sombing, ingin mengalahkan monster terkontrak dengan monster liar. Apa kau bodoh?”

“...”

Itu sesuatu yang tidak kuketahui dengan jelas.

Monster yang lain menerima pasokan kekuatan sihir dari Tamernya. Dan kami tidak memilikinya. Bisa dibilang, situasi 2 vs. 1. Ini bukan soal kekuatan yang sebanarnya. Anak SD pun pasti tau jika ini jelas sangat merugikan.

“...Tolong, jangan buat wajah itu. Aku belum kalah.”

Merasakan kegelisahanku, perkataan Zonmi mengingatkanku.

“Jika seperti itu. Sudah kuduga, untuk bisa menang dengan bentuk ini memang sungguh permintaan yang berlebihan.”

“Eh...”

Apa yang dia katakan?

Zonmi, setelah memperlihatkan senyuman yang tenang — berubah menjadi monster.

Wajah yang pucat. Mata yang buas.

Ada yang menggantung di perutnya, itu sesuatu yang sulit dijelaskan dan juga itu tidak seharusnya berada ditubuh gadis cantik.

Berdiri disana sambil berubah menjadi monster — Zonmi dalam bentuk Ghoul.

“Zonmi, bentuk itu...”

“Aku ingin mengalahkannya dalam bentuk manusia jika mungkin, meskipun... memperlihatkan isi perutku pada seorang laiki-laki itu membuatku gugup...”

“...”

Biasanya, aku percaya bahwa aku takkan mengerti sesuatu semacam itu.

Mendengar perkataan Zonmi, pria itu tertawa keras.

“Ha, ha, ha, ha! Itu sangat tidak terduga. Kau adalah Ghoul!? Uwaaaaa, sungguh mengejutkan... meskipun terlihat seperti itu, untuk sesaat aku berpikir kau itu gadis yang baik. Ghoul itu klan paling tidak populer diantara para monster. memang pilihan yang dia buat... tidak, bukankah kau belum terkontrak karena kau tidak pernah terpilih? Gyah, ha, ha, ha itu membuatku tertawa.”

“... Apa kau hanya ingin bicara saja? Para gadis tidak suka laki-laki yang banyak bicara.”

Pria itu mendecakkan lidahnya,

“Maaf, tapi aku sangat populer. Jangan samakan aku dengan gadis yang ada disana!”

Langkah kaki Minotauros menggema bersamaan dengan ejekan dari masternya.

Berbeda dengan badan raksasanya, kecepatannya sungguh gesit.

Langsung menutup jaraknya dengan Zonmi, seperti banteng yang ada di toko china —jika mencocokkan dengan idiom itu, dia langsung menempatkan semuanya dalam sebuah tekel.

Zonmi bereaksi dengan memblokirnya menggunakan payungnya — tapi, sejak awal, fisik mereka sangat berbeda.

Zonmi tidak bisa melakukan apapun selain menahannya dengan pelan saat sepatunya lepas.

“Chiharu... benar-benar si mesum sesat yang ragu-ragu saat melarikan diri dasar laki-laki tak berguna. Tapi dia tidak memanggilku “Menjijikkan’. Sebaliknya, saat pertama bertemu dia meminjamkanku pakaian... meskipun itu sudah lusuh, tapi aku sangat senang. Karena klan kami teraniaya dalam waktu yang lama karena penampilan kami.”

Zonmi menceritakan dengan mendetail untuk menegaskan keputusannya.

“Hah, apa itu!? Menunjuk death flagmu sendiri.”



“Chiharu ribuan kali lebih keren daripada kau!”



Melalui payung yang dipegang dengan seluruh kekuatan dikedua tangannya, akhirnya Zonmi berhasil memukul mundur tubuh besar Minotauros itu.

“Tche, bgsd!”

*THUMP*, menghentikan kapak yang ditebas beberapa kali, setelah itu rombongan yang lain tidak bisa mencapai level serangan dan pertahanan yang sama.

Mereka seimbang... tidak, kami sedikit lebih baik.

Meskipun kapak itu memiliki kekuatan serangan yang lebih besar, Zonmi tidak terluka, dan serangannya menghantam dengan keras kearah lawannya. Transformasi Zonmi meningkatkan ketangkasannya sehingga dia lebih cekatan dari sebelumnya. Tebasan akurat mengenai bagian tengah dari kaki dan pinggangnya sehingga mengurangi kecepatan Minotauros itu sedikit demi sedikit.

“Luar biasa...”

Aku tidak bisa melakukan apapun selain mengeluarkan kata-kata kekaguman. Hubungan kami tidaklah dangkal. Meskipun kati belum terkontrak, Zonmi merawatku dengan sama kuatnya, dan diatas semua kecantikannya.

Bingung karena pertarungan berat yang tak terduga, wajah pria itu terselimuti dengan kegelisahan.

“Haaaah!”

Membuat engkungan indah diudara dengan menggunakan setengah putaran, Zonmi menusukkan payungnua kearah mata Minotauros itu.

Serangan yang memuaskan. “Groaaaar, mengeluarkan raungan yang seakan mengguncang bumi, Minotauros itu terguling dilantai.

“... Hah. Dasar tidak berguna, mendapat begitu banyak masalah melawan monster tak terkontrak. Aku akan membuangmu nanti.”

“Selanjutnya giliranmu, meskipun bertarung melawan manusia, aku tidak akan menahan diri.”

Pria itu, ditunjuk dengan payungnya, menggaruk kepalanya,

“A~ah, aku tidak ingin menggunakannya pada makhluk ini jika mungkin, tapi... ‘BOOST’!”

Setelah dia mengatakannya, tubuh pria itu memancarkan cahaya pucat yang mengalir ke tubuh Minotauros.

Lalu, sesuatu yang tidak bisa dipercayapun terjadi. Tubuh yang terluka itu sembuh dalam sekejap mata, gelombang kuat — dari ototnya menyelimuti Minotauros itu, asap putih membumbung.

Meskipun pemula sepertiku bisa mengerti apa yang terjadi — pria itu memberikan kekuatan sihir pada Minotauros.

“GROAAAAAR”

Gelombang udara dari Minotauros meningkat setelah dia berdiri dengan cepat, berisi kekuatan yang tiada tara setelah menerima kekuata sihir.

“Kyau”

Dia menghalau serangan dengan payungnya, tapi tubuh Zonmi terlempar.

Menabrak kontainer, lemon yang ada didalamnya keluar.

“Lihat! Inilah perbedaan antara yang memiliki kontrak dan yang tidak! Keuntungan luar biasa yang tidak mungkin dijatuhkan!”

“Zonmi!”

Aku langsung mendekat kesisi Zonmi dengan kecepatan penuh.

...Tapi.

*THUD, THUD, THUD!*

Suara gila yang menggoyang bumi. Itu adalah langkah kaki Monitauros.

Minotauros itu menerjang dengan cepat sebelum aku bisa tiba.

“Hya, ha, ha, ha, ha! Bagus, akhiri dia♪”

“GROAAAAAR”

Saat Zonmi tanpa pertahanan setelah menerima serangan, menebas dengan potongan baja besar.



Tubuh Zonmi berubah menjadi bubur dan berserakan disekitarnya.



Lemon-lemon yang ada disekitarnya tertutup warna merah karena percikan darah.

“Ini...”

“Belum selesai! Jika kau memberi mereka waktu istirahat, Ghoul adalah klan yang unggul dalam regenerasi. Tetap seperti itu sampai kekuatan sihirnya habis!”

Dua kali, tiga kali, empat kali, kapak besar tetap diayunkan tanpa istirahat.

Serangan berikutnya datang sebelum dia meregenerasi tubuhnya, pemulihan itu sangat tidak mungkin. Setiap serangan datang, terdengar penderitaan dari kematian Zonmi.



“... Lari... Chiharu.”



Zonmi mengatakan itu dengan suara yang lemah.

“Bodoh! Aku tidak bisa melakukannya!”

Apa yang orang ini katakan saat kita telah sampai disini...

Dia mengajarkanku soal resolusi itu dengan kasar... dan disaat-saat krusial dia mengorbankan dirinya. Itu untuk menyelamatkanku? Sungguh bodoh, tolol!

“Apa yang kau lakukan... cepat... lari...”

“Berhenti bercanda! Aku tidak akan menginginkannya!”

Menaruh pemikiranku dalam kata-kata, Zonmi memperlihatkan senyuman tipis.

“Dengan itu... apa kau ingin mempermalukanku?... jika aku membiarkan masterku mati, apa yang harus aku lakukan?...*Cough*”

Saat kapak itu diayunkun dengan kejam, terdengar jeritan seperti katak yang dipukul.

“Gya, ha, ha, ha, ha! Apa kau pikir aku akan membaca situasi seperti didalam manga, bodoh!? Dan akhir dari pertemanan yang tak terkalahkan. Mati tanpa meninggalkan kata-kata, dasar bgsd!”

“Ku...”

Langsung saja, aku berbalik dan berlari dengan seluruh kekuatanku.

“... Aku mengerti, itu cukup.”

“He, he, giiiiiiiliranmu! Laki-laki itu meninggalkanmu dan kabur! Setelah itu, ikatanmu hanya setigkat itu! Dan kau, jangan pikir kau bisa kabur. Karena aku kan segera mengejar dan membunuhmu!”

Mengabaikan perkataan pria itu yang bikin telinga sakit, aku berlari dengan seluruh kekuatanku.

Tentu saja, aku tidak akan meninggalkan Zonmi, menderita didepanku, dan kabur.

Kemungkinannya sangat tipis — aku mempertaruhkan segalanya dengan itu.



Terhalang oleh bayangan kontainer, tujuanku adalah tempat dimana Iris diikat. Beruntung tidak ada orang didekat Iris, aku berencana untuk kesana tanpa diketahui pria itu.

“Hei, Iris! Kau baik-baik saja?!”

Saat dia mendengarnya, Iris membuat ekspresi terkejut.

“Bodoh... kenapa kau datang kemari? Seharusnya kau menolong gadis Ghoul itu.”

“Soal itu, kita yang akan melakukannya! Ayo bekerja sama, Iris, kami membutuhkan kekuatanmu.”

“... Soal itu aku tidak bisa.”

“Kenapa!?”

Iris tertawa dengan lemah,

“Apa kau tidak mengerti keadaanku? Sayang sekali, aku tidak bisa meminjam kekuatanmu; aku tidak bisa bergerak selangkahpun dari sini. Itu karena tali menjengkelkan yang memiliki efek menyerap kekuatan sihir ini. Kabur itu tidak mungkin.”

“Heh, benda ini...”

Aku menggigit tali itu dengan sekuat tenaga.

Sepertinya untuk menggigit benang tebal yang seukuran ehoumaki itu membutuhkan waktu yang agak lama.



[Note : Ehoumaki : sushi gulung yang disajikan panjang tanpa dipotong dulu]



“Apa, kau ini bodoh ya?... tali ini terlalu bagus untuk bisa dirusak oleh sesuatu seperti manusia...”

“Seperti ini, sekarang jadi longgar.”

“Aku tidak mengerti. Bagaimana kau bisa begitu yakin?”

“... Itu karena situasi di keluargaku. Keahlianku adalah melepaskan diri dari ikatan. Jangan meremehkan gigiku, baru-baru ini aku menggigit rantai borgol.”

Astaga, aku tidak mengerti apa yang terjadi dengan dunia ini. Aku tidak pernah berpikir ada hari dimana kemampuan ini bisa berguna diluar rumah.

“... Aku tidak mengerti. Jika kau bisa melarikan diri kau bisa menyelamatkan hidupmu, kenapa kau tidak melakukannya? Jangan bilang... k-kau menjadi terangsang dengan gadis itu?”

“Gwoblog. Bukan begitu!”

“Hyau!”

Iris mengeluarkan teriakan imut saat aku menyentil dahinya.

“... Aku tidak bisa kabur. Jika aku kabur sekarang, baik Zonmi ataupun Iris akan mati. Aku tidak akan membiarkannya.”

Iris mengangkat alisnya karena terkejut.

“Kenapa kau menyebut namaku... aku memaksamu membuat kontrak dengan mengabaikan kemauanmu. Dan tidak hanya itu, aku melukai dan menahanmu. Kau tidaku punya kewajiban untuk menolongku.”

“Karena aku peduli. Karena aku ingin menyelamatkanmu, aku akan menyelamatkanmu — hanya itu.”

“Aku tidak mengerti alasanmu. Kenapa kau tidak menjelaskannya dengan lebih baik sehingga aku bisa mengerti!?”

Iris menaikkan suaranya.

“Kau, tidakkah kau merasa kesepian diruangan itu?”

“...Haah? kau, apa kau mengolok-olok diriku?”

Sekarang aku mengerti ­— Iris bilang kedua orang tuanya dibunuh oleh Monster Tamer.

Kelembutan yang terkadan dia perlihatkan, lebih seperti akar dari kesunyiannya.

Iris... dengan tubuh kecilnya, tanpa keluarga yang ada disekitarnya... itu, itu tidak ada bedanya dengan pengasingan tanpa alasan. Meskipun dia menunjukkan bahwa dia berani, dia tetap punya celah yang ada di dalam hatinya... sepertinya ini bawaan lahirku untuk tidak mengabaikan seseorang.

“Lihat, sudah lepas.”

Menggigit tali itu dengan sunggu-sungguh sambil bicara, aku akhirnya berhasil melepaskan ikatannya. Maksudku, tali ini dibuat dari apa? Sudah kuduga, rahangku lelah... aku tidak bisa menggunakannya untuk sementara waktu.

“...”

Iris tidak bisa berkata apa-apa.

Aneh. Kupikir dia bisa lebih senang.

“Apa yang ingin kukatakan akan terdengar kasar, tapi... saat ini, aku tidak berpikir aku bisa membantu dalam kericuhan ini. Asal kau tau, tali ini bisa menyerap kekuatan sihir. Aku yang sekarang, benar-benar, hampir tidak bisa berdiri... itu sebabnya, jangan terlalu berharap.”

Apa, begitu? Tapi aku tidak perlu khawatir.

“Tidak, meskipun begini, mungkin kemenangan kita sudah ditentukan.”

“Apa maksudmu?”

Mendekatkan cincin kebibirku.



“BOOST!”



Aku mengatakannya dengan suara keras.

Langsung saja, aku merasakan sesuatu rasanya seperti seluruh energi yang ada ditubuhku telah meninggalkanku.

Rasanya seperti ada pecahan yang berhamburan lalu tiba-tiba menyatu menjadi T.



[Note : Entah apa maksud dari ‘T’ disini.]



Dengan ini... ini adalah kemenangan kami!

“Ini adalah...”

Cahaya merah menyelimuti seluruh tubuh Iris lalu menyembushkan seluruh lukanya.

Dan juga, aku menjadi sangat lelah seperti berenang dikolam seharian.

Aku mengerti kenapa pria itu ragu untuk menggunakan kekuatan ini. Ini rasa sakit yang mengerikan, kakiku sudah gemetar. Sepertinya aku sudah menggunakan semua MP-ku untuk melakukan Magic Burst.



[Note : Yang pernah main Dragon Quest pasti tau ini.]



“Aku heran. Bagaimana kekuatan sihir yang berlimpah ini ada ditubuhmu... akhirnya aku mengerti kenapa kau cocok untuk memilihku.”

“He, he, terima kasih banyak.”

Tentu saja aku senang dipuji oleh gadis...

“Aku berterima kasih padamu, Tamer. Dan aku bersumpah padamu. Aku akan menyelesaikan tugas yang kau percayakan padaku tanpa gagal.”

Suaranya Iris, yang berubah menjadi naga, dia mengembalikan kepercayaan diri yang biasanya. Membentangkan sayapnya yang seperti baja, Iris langsung terbang menuju pria itu.

Mencengkram tubuh letihku, aku juga dibawa.

Tolong, biarkan kami melakukannya...

Saat aku tiba di dekat pria itu, aku kehabisan kata-kata.

“Uwaaaaaaaaa, jangan kemariiiiiiii!”

Seluruh tubuh Minotauros itu hangus, hanya teriakan pria itu saja yang menggema diruangan.

“Ada permintaan terakhir yang ingin kau ucapkan? Aku memang menyedihakan, tapi juga tidak bisa membaca suasana; aku akan mengakhirinya dengan cepat.”

“Kuh, hentikaaaaaan!”

Ekspresinya berubah menjadi putus asa dan sedih, pria itu menundukkan kepalanya dan memohon ampun untuk hidupnya.

“Tolong! Aku meminta padamu! Ampuni hidupku! Seperti yang kau lihat!”

Iris, sesaat menyadari apa yang akan kulakukan,

“... Jadi, mulailah membebaskan semua Monster yang kau tempatkan dibawah ‘Enforce’.”

“Ba-Baiklah! Aku akan membebaskan mereka!”

Pria itu melepaskan cincin hitam dari tangannya sambil merangkak di tanah, dan melemparkannya dengan wajah yang sedih.

Sambil menggertakkan giginya karena kesal, Iris menatap wajah pria yang langsung terdiam itu,



“... Enyahlah dari pandanganku!”



Dia mengeluarkan kata-kata yang tak terduga.

Sesaat setelah dia mendengarnya, pria itu berbalik dan berlari dengan kecepatan penuh.

Itu — penutupan akhir yang sangat cepat.

Saat Red Dragon ini sendiri, menghadapi Miotauros dan Tamernya yang nampakanya lumayan kuat, dia benar-benar menendang bokong mereka.

Namun...

“Apa kau baik-baik saja dengan ini? Pada akhirnya dia kabur?”

Iris tertaa dengan berani.

“...Humph. kupikir tidak masalah jika aku hanya sebatas memperingatkannya dan membiarkannya kabur untuk saat ini. Meski aku membunuh pria itu, tujuanku masih belum terpenuhi. Yang terbaik, selanjutnya, aku bisa menggunakannya sebagai sumber informasi yang bagus.”

“...”

Meski Iris sudah mengatakannya. Aku merasa jika dia punya alasan lain.

Mungkin ini tidak lebih dari sekedar perkiraan.

Mungkin Iris tidak ingin membebaniku dengan kejahatan seperti membunuh.

Secara tidak langsung, jika dia mengambil nyawa orang itu, mulai besok aku harus hidup dengan menanggung beban dari kejahatan itu.

Untuk seorang murid SMA sepertiku, tidak diragukan lagi itu merupakan hal yang sangat sulit.

“Terima kasih, Iris.”

“... Ayolah, sekarang, aku tidak tau maksudmu... lebih baik kau segera menuju kesisi gadis itu. Aku yakin saat ini dia pasti menunggu kedatanganmu.”

“...Aah.”

Bagaimanapun juga, setiap detik itu berharga.

Diberitahu oleh Iris, aku langsung berlari tanpa mempedulikan sekitarku.

Namun. Ditempat tujuanku telah menunggu sebuah keputus asaan yang membuatku ingin menutup mataku.



Apa yang ada disana hanyalah gumpalan daging yang dihancurkan menjadi bubur.





Benda itu tidak berbentuk seperti manusia, sisa-sisa dari Zonmi ada dimana-mana. Wajah tak sadarkan diri Zonmi memperlihatkan senyuman yang bercampur dengan daging cincang sungguh tidak enak dipandang, dan tidak ada sedikitpun regenerasi yang terasa.

...

...



Mengapa?

Mengapa, oh, mengapa?...



"Uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!"



Digenangan darah itu, aku jatuh dilututku.

Kepala Zonmi terbelah menjadi dua, zat yang terlihat seperti jeli mengalir keluar dari dalamnya.

Aku mencoba mengambil potongan daging yang merupakan Zonmi itu. Tetesan darah kental yang susah dihilangkan menetes kemana-mana.

Daging.

Ini memang daging.

Tidak berbeda dengan yang ditata di supermarket, massa dari protein.

Ada banyak hal yang ingin kukatakan padanya.

Terima kasih karena selalu melindungiku... maaf karena selalu merepotkan... ada banyak hal lain yang ingin kukatakan padamu...

Zonmi.

Sekarang aku bisa mengatakannya.

Aku akan menjadi seorang Monster Tamer.

Sampai saat ini — aku menghabiskan hari-hariku tanpa suatu tujuan, namun, rasanya aku akhirnya menemukan apa yang ingin kulakukan.

Jadi baik umat manusia dan para monster bisa tertawa dan hidup bersama, aku ingin membuat dunia yang seperti itu.

Itu sebabnya, untuk itulah, aku ingin selalu berada disisimu.

Sampai mimpi itu terkabulkan, aku ingin kau meminjamkan kekuatanmu padaku.

Kau juga — bukankah kau juga menginginkannya?

Dan meski begitu, kenapa...

“Manusia, menyingkirlah.”

“...Aku tidak bisa melindunginya. Aku tidak bisa melakukannya...”

Lelah sepenuhnya, aku menundukkan kepala karena sakit hati, rasanya aku tidak ingin bergerak seincipun dari sini.

“Apa yang kau katakan, kau belum menyelesaikan semuanya. Gadis itu masih hidup.”

“...Apa maksudmu, Zonmi tidak seperti ini! Bukankah dia bisa mengembalikan bentuknya!?”

“Aku tidak bercanda — nyawa dari gadis itu masih disini... tapi juga, kondisinya yang sekarang tidak akan bertahan lama.”

Langsung saja, aku menyadari ketidaknyamanan di jari-jariku.

Jika aku harus menyamakannya dengan sesuatu, itu rasanya mirip dengan saat kau melepaskan pemberat latihan yang selalu kau pakai. Dia melepas cincin yang selama ini dia banggakan dan dia pakai.



“Aku kembalikan ini padamu!”



Apa yang dia berikan padaku adalah cincin yang dia pakai dijarinya.

“Cincin ini... kenapa sekarang...”

“Aku tau itu tidak sopan jika terus berada di tempat ini. Jadi, maafkan aku.”

“...”

Apa-apaan itu... apa maksudnya?...

Melihat kebingunanku, Iris memperlihatkan senyuman ‘Jangan khawatir’ padaku.

“Apaaa, kau akan segera mengerti. Astaga... kebahagiaanmu itu sangat mengejutkan. Sepertinya hampir separuh dari kekuatan sihir yang kau habiskan sekarang telah kembali. Meski begitu, tidak perlu memberikan kekuatan sihirmu ke dalam darahku.”

“Itu sebabnya, apa maksudmu...”

“Biarkan aku memberitahukan hal terakhir padamu, aku bersyukur dari lubuk hatiku yang terdalam karena telah bertemu denganmu... jika kau masih ingin menjadi Monster Tamer, suatu hari kita akan bertemu lagi. Saat itu... jika kau memperbolehkannya... kuharap kita bisa mengembalikan kontrak kita sekali lagi. Dan sekarang bukan karena paksaan, aku ingin kita menjadi partner yang bisa saling mengerti satu sama lain dari hati ke hati. Juga dengan gadis itu... selamat tinggal, Tamer.”

Iris berubah menjadi bentuk naga dan terbang dengan mengepakkan sayapnya.

Aku tidak bisa melihat bayangan perubahan Iris menjadi naga, tapi kata-kata yang dia tinggalkan masih terpaku dipikiranku.

Aku heran apa yang dia inginkan, selanjutnya.

...dan.

Cincin yang kuterima dari Iris, aku merasakan cahaya itu memancarkan cahaya pucat kearah Zonmi.

“!?”

Seperti aliran listrik, ada ide yang masuk kepikiranku.

Aku langsung memasukkan cincin itu ke tangan Zonmi.

Aku penasaran apa yang akan terjadi — mengejutkan, bukan hanya luka Zonmi yang sedikit demi sedikit, sedikit demi sedikit, memulihkan dirinya?

Aku mengerti... aku memberinya kekuatan sihirku...

Mengembalikan kilauan mata merahnya yang sehatnya; Zonmi membuka kelopak matanya lalu bangun dari tidur seribu tahunnya.



“Mmm, eh... Chiharu...”



Mendengar suara yang kurindukan itu, sudut mataku memanas tanpa sadar.

“Apakah... aku...”

Melihat kegelisahan yang ada disekitar matanya yang setengah mengantuk, sepertinya Zonmi masih tidak mengerti apa yang terjadi.

“Selamat datang kembali, Zonmi.”

Menggapai tubuh Zonmi dengan lembut, itu sangat tidak bisa kutahan...

“A-A-A-Apa yang kau lakukan!?”

“Tidak apa-apa, tenanglah sebentar.”

Aku memeluk Zonmi dengan erat.

Share Tweet Share

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded